AUTHOR astia kyutaro kishimoto
TITLE : you and me is very different
GRNRE : horor, romance
PART : 1
CAST :
astia kishimoto
morimoto ryutaro
yuto nakajima
YAOTOME HIKARU
KAGOME YUICHI
CHINEN YURI
"Astia,
berjanjilah kita akan selalu bersama selamanya!" Ucap Ryuu padaku
dengan sangat serius, seakan ryuu akan meninggalkan ku.
"Kenapa, kau bicara seperti itu Ryuu?? Seakan kau akan menghilang dari hadapan ku??" Tanya ku pada Ryuu dengan polos.
"Aku mohon, berjanjilah padaku!!" Ucap ryuu sambil menggengam tangan ku dengan erat.
"Tentu saja, aku akan selalu bersamamu ryuu." Ucap ku untuk menyakinkan ryuu.
"Kau yakin??"Tanya ryuu, seakan kurang percaya dengan ucapanku.
"Ya, aku yakin. Dan aku janji." Ucapku sambil memcubit pipi ryuu yang chubby itu.
"Syukurlah, aku bisa lega." Ucap ryuu dengan wajah yang tersenyum senang.
"Kau kenapa ryuu? Apa kau akan meninggalkan ku??" Tanya ku sedikit CURIGA
"Tentu saja tidak, aku akan selalu di sampingmu." jawab ryuu dengan yakin.
"Baiklah, ayo kita pulang".
Ajak ku pada ryuu.
”Chotto matte astia-chan"pinta ryuu pada ku sambil menarik tanganku untuk duduk kembali.
"Nande??"tanya ku pada ryuu
"tutuplah mata mu astia-chan." pinta ryuu pada ku.
Lalu
ketika aku menutup mataku terasa ada yang memasangkan sesuatu di jari
ku. Dan setelah beberapa saat aku masih menutup mata ku.
Tiba-Tiba terasa sentuhan bibir yang hangat, menempel di bibir ku. Nyaman.Hangat.lembut.
"Bukalah mata mu astia-chan." Pinta ryuu pada ku.
Aku pun membuka mata ku,dan melihat sebuah
cincin yang berhuruf R yang sudah menempel di jari manisku.
"Ryuu, apa ini untuk ku??" Tanya ku padanya.
"Ya, itu untuk mu. Sebagai kenang-kenangan." Ucap ryuu padaku dengan tersenyum.
"Ayo kita, pulang." Ajak Ryuu padaku.
Kami pun pulang dan ketika pulang di tengah perjalanan. Melaju mobil yang sangat kencang, yang akan menabrak ku.
"Brak," terdengar suara benturan yang sangat kencang.
Semua orang berkerumun melihat kejadian itu. Aku yang tedi terjatuh di dorong oleh ryuu. Dan ketika aku sadar
"ryuu...."teriak ku memanggilnya, dan berlari secepat mungkin.
Ketika sampai ternyata yang aku lihat adalah seseorang yang sangat aku cintai tergeletak di jalan yang penuh darah.
dia
MORIMOTO RYUTARO
"ryuu..."teriak ku sambil mendekatinya.Air mata ku masih bercucuran tanpa henti.
"minna, cepat panggil ambulan.Aku mohon."Pinta ku pada orang orang yang ada di sekitar.
"ha'i, matte." suara seseorang yang menjawab permintaan ku.
"ryuu, aku mohon bukalah matamu!!"pinta ku pada ryuu sambil menghapus darah
di wajahnya dengan tanganku.
Aku
terus memeriksa urat nadi di tangannya, yang masih ada detakannya.
Walaupun sangat kecil dan hampir tidak terasa sedikit pun.
"sadarlah ryuu, aku mohon.Bangunlah kau sudah berjanji akan selalu bersama ku." teriak ku pada ryuu yang masih terbaring.
Dan
Ketika aku periksa lagi nadinya.
ternyata
detakan jantung nya sudah tidak terasa. Ambulan pun datang, dan langsung membawa ryuu ke rumah sakit.
Di ruang gawat darurat, ryuu masih di periksa. Aku tidak mau kehilangan
ryuu. Lalu dokter pun keluar dari ruang pemeriksaan.
"suimasen, kami tidak bisa menyelamatkan nya."Ucap dokter itu dengan wajah yang terlihat kecewa.
"hontou
desuka? doshite??" tanya ku seakan tidak percaya dengan apa yang di
katakan dokter itu. Air mataku semakin tidak bisa ku bendung lagi. Aku
pun berlari memasuki ruangan itu, dan mendekati ryuu yang sudah di
tutupi dengan sehelai kain.Aku benar benar tidak percaya dengan hal ini.
Aku pun membuka kain itu, dan terlihat wajah yang sangat aku kenal
terbaring dengan wajah yang penuh senyuman.
"ryuu, bangunlah. Kau sudah berjanji untuk selalu bersama ku" desah ku dengan penuh air mata yang masih berlinang di pipi ku.
Lalu seseorang membuka pintu ruangan dan mendekati ku.
"Sudah lah astia-chan, dia tidak akan sadar kembali." ucap nya sambil menghapus air mata ku.
"tapi yuto senpai, aku tidak bisa menerima kenyataan ini." Ucap ku yang masih saja menangis.
"Baiklah aku akan meninggal kan mu di sini" Ucap yuto sambil meninggal kan ku.
" ryuu doshite???" tanya ku pada ryuu yang sudah tidak bernyawa lagi.
"aku akan menepati janji ku astia-chan" sebuah suara terdengar jelas di samping kanan ku.
"kau
tidak bisa menepati janji itu." teriak ku menjawab suara yang entah
berasal dari mana. Di ruangan ini hanya ada aku, dan ryuu yang sudah
tidak bernyawa.
"aku akan menepati nya." jawab suara yang mungkin sering aku dengar.
"siapa kau??" tanya ku pada asal suara yang paling aku kenal.
"aku pacar mu, morimoto ryutaro." jawab nya dengan yakin.
"kau bohong.. kau sudah tidak bernyawa lagi.. dan aku tidak bisa melihat mu sekarang.." tanya ku pada suara itu..
"lihat lah ke samping kanan mu. Aku ada di sini astia-chan" ucap nya dengan sedikit sedih.
Aku pun melihat ke samping kanan ku , dan benar itu adalah sosok
MORIMOTO RYUTARO
"Apa kau bena ryutaro yang aku kenal??" Tanya ku pada sosok yang benar benar terlihat seperti ryutaro.
"tentu saja, lihat lah ini aku." Ucapnya menyakin kanku.
"bukan kah kau sudah mati??" tanyaku pada nya
"ya, aku memang sudah mati, tapi aku di beri waktu 40 hari untuk bersama mu."ucap nya yang masih terlihat sedih.
"tapi kenapa hanya 40 hari??? kau berjanji unutk bersama ku selama nya kan???" tanya ku pada sosok itu.
"karna aku hanya bisa bertemu denganmu lagi memakai cara ini"ucap ryuu yang sudah menjadi sosok hantu.
"kenapa kau tidak hidup kembali??" tanya ku pada ryuu.
"aku di sini untuk bersama mu, dan sebenarnya masih ada 1 tujuan lagi." ucap ryuu yang masih menunjukan wajah sedih itu.
"nani?" Tanyaku pada ryuu.
"jika
selama 40 hari, kau belum merelakan ku. Maka aku akan di musnah kan."
Ucap ryuu yang masih saja dengan raut wjah yang sedih.
"aku tidak bisa merelakanmu,ryuu karna kau orang yang sangat aku cintai."Ucap ku yang dari tadi masih belum berhenti menangis.
"aku tau, aku juga tidak bisa merelakan mu dengan orang lain astia-chan.Tapi aku sudah berjanji."tegas ryuu pada ku.
"Baiklah, selama kau ada di sisi ku ryuu." ucap ku sedikit kecewa.
"tentu aku akan selalu di sisi mu" ucap ryuu sambil
memeluk ku.
"hahaha,
kau tidak bisa memeluk ku dengan keadaan seperti ini. Karna kau
sekarang sudah menjadi hantu yang kawaii." Ucap ku sambil tertawa
melihat wajah ryuu yang terlihat kesal.
"Percuma saja jadi hantu, kalau tidak bisa memeluk mu." keluh ryuu yang terlihat kecewa.
"hanya
kau yang bisa membuatku tersenyum seperti ini ryuuSiapa saja yang bisa
melihat mu menjadi sosok hantu ryuu??" tanya ku yang sekarang sudah bisa
tersenyum lagi.
"mungkin hanya kamu, dan orang yang punya indra ke 6 saja."
ucap ryuu dengan tersenyum kawaii.
lalu
trek..
"astia, apa kau baik baik saja???" tanya yuto yang berlari masuk ke ruang tepat aku bersama ryuu.
"tentu saja, aku lebih baik dari tadi" ucap ku pada yuto dengan tersenyum.
"tapi
kenapa kau tertawa dan berbicara sendiri?? jangan jangan kau sudah gila
karna ryuu meninggal kan??" tanya yuto sambil memegang kening ku.
"yuto senpai, jangan sentuh pacar ku!!" teriak ryuu yang ada di samping ku.
" aku tidak apa apa senpai." ucap ku dengan tersenyum dan melepaskan
tangannya.
"Perasaan tadi ada yang berteriak." ucap yuto yang sedikit takut karna mayat ryuu masih ada di ruangan ini.
"itu hanya perasaan mu saja yuto senpai." ucap ku dengan tersenyum, karna aku tahu itu adalah ryuu.
"Tadi oba-san bilang mayat ryuu akan segera dimakam kan." Ucap yuto yang hampir meneteskan air mata nya itu.
"hontou desuka?? ima??" tanya ku kaget.
"sou desu." ucap yuto yang sudah menangis.
"demo.."ucap ku dengan terbata bata karna menahan tangis.
"astia,
dajibu walaupun aku sudah di makam kan tapi aku akan ada di sisi
mu."ucap ryuu yang ada di samping ku, yang sekarang sudah tidak bisa di
lihat oleh siapa pun.
"baiklah"Ucap ku yang sudah tidak bisa membendung air mata yang mulai menetes di wajah ku.
*pemakaman pun berlangsung*
"yuto senpai, bisa kah aku bersembunyi di balik tubuh mu!!!!!" pinta ku pada yuto.
"doshite?? kau tidak ingin melihat ryuu untuk terakhir kali nya??" Tanya yuto pada ku.
"hai" aku punmengangguk, dan bersembunyi di balik tubuh yuto yang tinggi.
*pemakaman berakhir*
yuto pun mengantar kan ku pulang ke rumah.
"senpai, arigatou sudah mengantarkan ku." Ucap ku sambil membungkuk kan setengah badan ku pada yuto.
"astia-chan jangan menangis terus. Senyum lah, ryuu pasti senang kalau melihat mu tersenyum." ucap yuto untuk menghibur ku.
"hai, senpai" aku pun mengangguk.
"istirahat lah, hikka senpai pasti sangat khawatir." ucap yuto sambil mendorong tubuh ku muntuk masuk ke dalam gerbag.
aku pun masuk dan yuto pun pulang dengan melajukan mobil sportnya
ketika aku membuka pintu depan.Hikaru kakak ku langsung memeluk ku.
"ah....nii." desah ku mencoba melepaskan pelukannya.
"astia-chan,aku tau kau pasti sangat sedih dengan ini."Ucap hikka dengan sangat bijak yang masih saja memeluk ku.
Aku hanya bisa mengangguk dan menangis di pelukan hikka.
"sudah jangan menangis, ryuu pasti sedih melihat mu seperti ini astia." ucap hikka yang masih saja menenangkan ku.
setelah mulai tenang hikka pun mengantarkan ku untuk istirahat di kamar.
"tidur lah"pinta hikka
sambil mencubit pipi ku..
Aku pun masuk ke kamar ku dan merebahkan tubuh ku ke tempat tidur.
"sdudahlah, jangan menangis lagi." ucap seseorang berbisik di telinga ku.
"siapa itu??" tanya ku sambil membalikan badan ku ke arah suara bisikan itu berasal dan ternyata itu
RYUTARO
"kau jangan mengagetkan ku seperti itu ryuu" pinta ku yang masih menagis.
"gomen.. aku tidak sengaja" ucap ryuu dengan tersenyum.
"seandainya kau masih hidup, aku pasti memeluk mu sekarag.
" keluh ku pada ryuu.
pelukan yang dingin, sama sekali tidak akan pernah kurasakan lagi..
selamanya.....
genggamannya semuanya hilang
"seandainya saja kau masih hidup, aku pasti memelukmu sekarang" perasaan sedih ku luapkan semua pada ryuu.
"sudahlah,kau jangan menangis lagi" pintanya yang masih bisa mengeluarkan senyuman kawaii nya.
"seandainya waktu itu, kau tidak menyelamatkanku. Kau pasti baik baik saja" desahku dengan perasaan yang masih kacau.
"justru
aku senang kau selamat dri kecelaaan itu. Aku bisa melihatmu bahagia."
tawanya sambil melihat sambil menatap tajam mataku.
"tapi aku
tidak bisa melihatmu lagi. Jika batas waktunya sudah habis, kau akan
menghilang" keluhku padanya yang sudah tidak bisa lagi menatap matanya.
"kalau
kau tersenyum, dan bisa melupakan ku. Aku akan bahagia dan tenang" ryuu
mengelus rambutku, walaupun sentuhan hangat nya itu pun, tidak bisa
kurasakan lagi."
"gomenasai, aku.."
belum selesai bicara, ryuu memotong kata kataku.
"dont say it. keep smile. jangan membuatku semakin sedih" ryuu memelukku,dengan pelukan yg hampa
"demo,
aku tidak mungkin bisa melupakanmu."keluhku padanya. Wajahku masih di
penuhi air mata. Isak tangis itu tidak bisa berhenti.
"kamu, pasti bisa. Aku akan menepati janjiku, Sebelum aku dimusnahkan." aku tertegun, kaget mendengar kata kata nya itu.
"heh??di mudnahkan??" tanyaku spontan kaget.
"ha'i,
jika kamu masih tidak bisa merelakanku. Maka terpaksa di musnahkan,
lebih tpepatnya tidak bisaberenkarnasi"wajah penuh tawa itu tiba tiba
menghilang. Tidak tampak dari wajahnya lagi.
diam....
itu lah yang sekarang kulakukan. Takut kehilangannya, yang aku tau sekarang ryuu adalah HANTU. Bukan manusia lagi.
"demo, kau lah yang aku sukai ryuu"keluhku padanya sambil ku tatap mata nya dengan lekat.
"aku tau, dan itu juga sangat menyakitkan untukku
,
merelakan orang yang kucintai dengan orang lain. Tapi itu adalah
pilihan terbaik" tegasnya padaku dengan tatapan yang tidak akan pernah
bisa kulupakan.
Ku tundukan kepalaku, karna tidak sanggup melihat matanya lagii. Rasa takut kehilangannya.
"kau
tidak boleh egois, jika aku bisa berenkarnasi mungkin aku bisa bersama
mu lagi. Walaupun tidak dalam wujud alias wajah yang ikemen seperti ini
"genggaman
yang tidak terasa, dan kata kata percaya diri nya itu yang aku sukai
darinya."hontou??" tanyaku sedikt ragu akan perkataannya.
"sou, sekarang tidurlah. Besok kau harus sekolahkan??"
"sou,
oyasumi ryuu" selimut itu kutarik dan mulai menutup mataku. Berharap
ryuu akn kembali hidup setelah ku buka mataku esok pagi.
TAPI
.
.
.NIHIL
"astia-chan bangun. Apa kau mau telat ke sekolah????" teriak seseorang sambil menggoyangkan tubuhku.
"ryuu.."seblum ku buka mataku, aku berharap ini adalah ryuu.
"kau
pasti mimpi, cepatlah bangun. Keluar dari mimpimu itu dan lupakan
ryuu"teriaknya dengan sangat kencang. Sampai gendang telingaku seakan
mau pecah. Kubuka mata ku dan
.
.
.
."bangun
dari mimpi mu, aku ini NAKIJIMA YUTO" teriaknya sambil menyeretku turun
dari tempat tidur."aku bangun, senpai kenapa kau ada disini??"tanyaku
dengan sebal
"tentu saja aku di sini, karna aku yang harus mengantarmu ke sekolah"
Nani???, aku bisa di antar hikka. Nii-chan ku kan ada di rumah."balas ku padanya
"hikka
senpai, menyuruhku mengantarmu ke sekolah. Sekarang hikka tidak ada di
rumah, tadi pagi dia sudah pergi ke dorm HSB."kata yuto yang sudah tidak
sabar ingin pergi sekolah.
"Baiklah, kau tunggu saja di luar. Aku akan segera turun"ku dorong tubuh tingginya itu untuk keluar dari kamarku.
.
.
.
.ketika aku akan membereskan buku ku.
lalu
.
.
.
Buku biology ku melayang sendiri di depan mataku. Aku agak sedikit
kaget. Tapi tidak juga, karna aku sudah terbiasa akan hal seperti ini.
Ku ambil buku yang melayang itu, karna aku harus segera bergegas ke
sekolah. Tapi ketika ku ambil buku itu, sangat sulit untuk ku ambil.
"huft..
cepat kembalikn bukuku, yuto sudah menunggu ku" ku hembuskan nafasku dan berteriak sekencangnya.
Lalu munculah suara dan sosok yang sangat aku kenal.
"gomenasai, ini aku kembalikan bukumu. Kenapa kau tidak takut astia-chan???"
"ryuu
jangan selalu mengagetkanku, apa kau lupa kalau aku punya keahlian
untuk mendeteksi hantu??" tanyaku yang masih bisa bertanya padanya.
Padahal yuto sudah menunggu ku di luar.
"hontou?? kau tidak pernah cerita padaku. Bagaiman kalau aku ikut bersamamu ke sekolah hari ini??" pintanya pada ku.
"baiklah, tapi tidak akan ada yang melihatmu kan??" tanyaku sedikit ragu, jika ada yang bisa mengetahui keberadaannnya.
"tidak akan, karna aku sekarang adalah sosok hantu
"katanya dengan sangat pede.
"baiklah, ayo turun kebawah yuto senpai sudah menungguku." ajaku sambil berjalan menuju lantai bawah untuk bertemu dengan yuto.
.
.
.
.
.
.
.
"bagaimana sudah selesai?? kau lama sekali ayo masuk ke mobil" kata yuto yang sudah berdiri di depan mobil sport nya.
*sampai lah di horikoshi*
"yuto senpai, aku duluan pergi ke kels. Ada pr yang belum ku kerjakan. Jya"kataku sambil turun dri mobilnya
aku pun berlari sampai ke koridor depan kelas ku.
Lalu
"astia-chan!!!!! ohayou. Dajibu desuka???" teriaknya menepuk pundakku.
"ohayou kagome-chan, dajibu desu"
"apa
kau sudah bisa melupakannya??" Kata kata kagome sungguh ingin membuatku
menangis. Hampir saja mengeluarkan airmata lagi, tapi akuu bisa
emlihatnya ada di sampingku.
"mungkin" kataku yang tidak ingin membuat, sahabat ku ini khawatir.
"syukurlah, aku kira kau tidak bisa merelakannya" nafas kagome terdengar lega. Mendengar kata kata ku.
Lalu seseorang berlari sangat kencang dari belakang, dan hampir saja menabrak kagome.
"ohayou." teriaknya menyapa kami.
"chinen, kalo lari lihat keadaan sekelilingmu dong!! aku hampir saja jatuh" bentak kagome pada chinen.
"gomenasai, astia dajibu desuka??" chii melihat dan bertanya tentang keadaanku.
"dajibu desu" jwab ku pelan.
Lalu chii mendekatiku dan berbisik padaku.
..
.
.
.
."Ryutaro sedang berdiri di sampingmu, astia-chan" bisiknya yang membuatku kaget, karna yang bias melihat ryuu hanyalah aku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar