author : Astia Kishimoto
Genre: Yaoi(Boy X Boy) Romance, friend Ship
type :one shoot
Rate: T
Sumarry: Menolong seseorang itu adaalah perilaku baik. Tapi bagaimana jika Yang di tolong adalah malaikat pencabut nyawa mu.
disclamair: Yuto milik Ryosuke
Ryosuke milik Yuto. Ryu milik saya. *di tendang. Ff ini milikku kok.
Cast:Nakajima Yuto
Yamada Ryosuke
Okamoto Keito.
Song Is inspiration: Miss You- SM the ballad
WARNING :
1. yang gk suka Yaoi, harap jangan baca..
2. Yamada jadi Uke, Yuto Jadi Seme nya.
3.Kiss scene
4.Dont flame and bashing Ok!! Kalo udah baca wajib RCL. Kalo gak Komen berarti gak bisa baca XD.
ok dozoooo
……..
*********************************************************
Mengawali hari~hari itu mungkin akan terasa sulit, bagi Seorang Nakajima Yuto. Yuto, laki~laki tampan, pintar, tapi kurang berkecukupan dalam bidang ekonomi, dan juga percintaan.
"apaa??? kau ingin aku putus dengan mu?? ITU TIDAK MUNGKIN KAOURU" pekik Yuto yang masih mencerna perkataan dari pacarnya itu.
"gomenasai yuto. aku tidak bisa"Kaoru melepaskan genggaman erat yuto, dan mulai menjauh dari yuto.
"kusoo, kenapa ini selalu terjadi padaku?"gumam yuto yang masih mengacak~acak rambutnya frustasi. Karna waktu pun sudah malam, akhirnya yuto pun memutuskan untuk segera pulang ke apartement nya. Di jalanan ketika yuto menulusuuri jalan pulang nya. Tiba~tiba Yuto melihat seseorang laki~laki sedang meringkuk kedinginan di jalanan itu. Awal nya Yuto mengira dia adalah wanita, tapi setelah melihat rambut nya. Yuto pun yakin itulaki laki. Karna penasaran Yuto pun mendekati sosok laki~laki itu. "hei, daijobu desuka?? kenapa kau ada di jalanan sepi ini??" tanya Yuto pada sosok laki~laki itu yang terlihat ketakutan.
"kowaii" katanya lirih
"hey, jangan takut. Aku akan melindungi mu. Ikutlah dengan ku ne! di sini tidak aman" titah Yuto, sambil mencoba membantunya berdiri. "siapa nama mu??" tanya yuto sambil mengegam bahunya erat. "Yamada Ryosuke"katanya sedikit berbisik
"ah~Yamada Ryosuke. Aku Nakajima Yuto. Yoroshiku, Ryo-kun" ucap Yuto, sambil melihatkan senyum andalannya. "eh,, ada apa dengan ku?? kenapa jantungku berdebar,debar seperti ini ketika di dekatnya?? Iie, ini tidak boleh terjadi" batin Yuto, mencoba untuk menghilangkan perasaannya. Tanpa di sadari, akhirnya mereka pun sampai di apartement sederhana milik Yuto. "sampai, masuklah. Kau bisa beristirahat di apartementku" Yuto membuka kenop pintu, dan membawa ryosuke masuk. Ryosuke pun duduk di sofa milik Yuto.
"matte yo~ aku akan membawakan coklat panas untukk mu. Yuto pun pergi ke dapur nya, dan membuat secangkir coklat panas.
"ini, minumlah. Ini akan menenagkan perasaan mu" Yuto pun memberikan coklat panas itu, pada Ryosuke. Ryosuke hanya mengangguk, dan mulai menikmati coklat panasnya itu. Yuto pun bergegas ke kamarnya untuk mencari baju yang cocok untuk Ryosuke. "ah~ ini dia. Pasti ini cocok untuknya" Yuto pun mengambil baju yang Ia anggap cocok, dan kembali menghampiri Ryosuke yang masih duduk di sofa. "ini pakailah, bajumu kotor. Ryo~kun" Yuto menyodorkan bajunya pada Ryosuke. Ryosuke pun mengambil baju itu, dan berdiri berhadapan dengan Yuto. Menatap intens seorang Nakajima Yuto dengan tajam. Yang membuat Yuto menelan saliva nya dalam~dalam, karna di tatap seperti itu. "waktu mu untuk hidup hanya 3 hari Nakajima~san. Jika kau ingin melanjutkan hidup mu, kau harus membuat seseorang mencintai mu dengan tulus" bisik Yama, lalu berdiri meninggalkan Yuto, yang masih mematung di tempatnya. Yuto masih bingung dengan apa yang di katakan nya tadi. "3 hari?? atau aku mati..! Tidak ada yang mencintaiku di dunia ini Yamada~san" kata Yuto pelan, tanpa menyadari si empunya nama telah keluar dari kamar mandinya. "kau memanggilku Yuto??" tanya Yama datar. "Iie, apa yang tadi kau katakan benar?" tanya Yuto mencoba memastikan. Yama hanya mengangguk, dan merebahkan tubuhnya di ranjang milik Yuto. "waktu mu, 3 hari di mulai dari besok. Arigatou, telah menolongku. dan Oyasumi Yuto" Kata Yama datar, dan mulai memejamkan matanya. "apa~apaan orang ini?? berani nya mengaturku. Tapi entah kenapa aku pernah melihatmu" Tanpa sadar Yuto pun mendekati ranjang itu. Meneliti laki~laki yang tidur di ranjangnya dengn tampang inoocent. Betapa kaget nya Yuto saat melihat tangan, bahu, dan kaki Ryosuke penuh dengan luka. "eh,, apa dia sering berkelahi?? parah sekali lukanya" Yuto pun segra membawa kotak p3k dan mulai mengobati luka Ryosuke. "sugee, ketika tidur dia tidak merasakan sentuhan menyakitkan ini. Orang ini benar~benar tidak peka" setelah mengobati luka Ryosuke, Yuto pun merebahkan dirinya di sofa.
"hari ini melelahkan sekali"Yuto pun mulai menutup matanya
.
.
.
.
.
.
.
Cahaya matahari mulai memasuki celah~celah jendela kamar Yuto. Yuto pun mulai mengerjapkan matanya. Ia pun segera bangkit dari sofa. Seketika pandangannya fokus pada 1 orang. Yamada Ryosuke.
"kau sudah bangun Nakajima~san??" Yuto hanya mengangguk mendengar pertanyaan yang di lontarkan Ryosuke. "arigatou~ kau telah menyembuhkan luka ku" ucap Ryosukememalingkan wajahnya. "apa kau sering berkelahi?" tanya Yuto yang mulai menatap intens mata Ryosuke. "Aku adalah Shinigami Yuto, terkadang aku juga harus berkelahi"Yuto masih bingung dengan perkataan Ryosuke.
"maksudmu??" tanya Yuto yang masih terlihat kebingungan.
"huft,, aku yang akan mencabut nyawa mu nanti nakajima-san. Jika kau tidak menyelesaikan tugas mu dalam waktu 3 hari. Maka kau mati!!" Ryosuke pun membalas tatap tajam dari Yuto. "baiklah, terserah jika kau mencabut nyawaku, karna di dunia ini tidak ada yang mencintaiku"Yuto pun berdiri dan meninggalkan yamada yang masih terdiam membeku.
****
sEtelah rapi, yuto kembali menghampiri yamada. "Ryosuke, aku harus segera pergi ke kampus. Ada tugas yang harus ku selesai kan. Kalau kau ingin makan, ambil saja di kulkas. Jya ne~~" Yuto pun segera meninggalkan Ryosuke. "Yang lebih penting itu nyawa mu Yuto. 2 hari lagi, kau MATI" ucap Ryosuke setengah berbisik, melihat punggung Yuto yang mulai menjauh.
!.
.
.
."Apa perkatan Rysouke itu benar yah?? Aku harus mencari orang yang mencintai ku tulus. Tidak mungkin ada yang mencintaiku dengan tulus. Semua hanya melihat dari kekayaan. Tidak ada yang namanya ketulusan untukku"Ucap Yuto lirih, yang masih menelusuri jalan ke kampusnya.
"Yuto~kunnnnnnnn" teriak seseorang dengan kencang memanggil Yuto.
"nani??? kenapa kau berteriak sih Keito??" bentak Yuto yang mulai risih dengan salah satu temannya itu. "kau putus dengan pacar mu yah??"Yuto mengehentikan langkahnya dan menatap tajam Keito. "yah, aku putus dengannya" ucap yuto lemah. "tenang saja, kau pasti dapat yang baru lagi" Keito menepuk bahu sahabatnya itu. Yuto pun hanya tersenyum sambil berbisik. "masaka, waktu ku 3 hari Keito" Yuto pun pergi meninggalkan Keito yang masih membatu.
"maksudnya?? Apa Yuto akan mati??" seperti itu lah batin Keito sekarang
Hari sudah sore, setelah mengerjakan tugas kuliahnya. Yuto pun bergegas pulang.
*Yuto Apartement*
"Tok~Tok~" Yuto mengetuk pintu apartement nya itu. Selang beberapa menit, terlihat Ryosuke membuka pintu. "tadaima" Yuto pun mencoba memasuki rumah nya ketika Ryosuke, membuka pintu. "okaeri" Ryosuke pun menyabut kedatangan Yuto. Tapi belum mengizinkan Yuto masuk ke apartementnya itu. "nani??" tanya Yuto kaget, ketika merasakan genggaman Ryosuke. Seketika itu pula, debaran jantung yuto semakin berpacu keras. Ketika Ryosuke menarik tangan Yuto, untuk menatap intens nya. Mata mereka pun beradu. Detik itu juga jantung Yuto serasa berhenti. Entah mengapa hari ini Ryosuke terlihat cantik di matanya. Padahal dia itu laki~laki. "na_ nani??" tanya Yuto gugup. Ryosuke pun memajukan wajahnya untuk melihat Yuto. dan berbisik"bagaimana?? kau sudah menemukannya??" tanya Ryosukeyang masih berdiri di samping Yuto.
"Kusooo, ada apa denganku?? Mungkinkah aku menyukainya" Batin Yuto yang masih mencari jawabannya. Yuto pun hanya bisa menggeleng pelan. Ryosuke pun mulai menjauhkan tubuhnya dari Yuto. "besok waktu mu hanya 2 hari lagi Yuto" Ryosuke pun membalikan tubuhnya. Seketika itu tangannya di genggam erat oleh Yuto. Tanpa Yuto sadari, Yuto pun menarik Yamada ke pelukannya. "Yuto, doshita??" Ryosuke berontak ketika berada dalam pelukan hangat Yuto.
"Kau tau kan Ryo? Tak ada yang bisa ku lakukan. Tak ada yang namanya ketulusan untukku" Yuto pun semakin mengencangkan pelukannya. "Yuto~kun, doshita?? Di dunia ini, pasti ada yang mencintaimu Yuto. Shinjiteru ne~" Yama mencoba membujuk Yuto, agar Yuto mempercayai adanya ketulusan. "heh, Tak ada Ryo, tak akan ada itu" Seketika itu pula, tubuh Yuto ambruk di eplukan Ryosuke. "Aku mencintaimu Yuto, walau pun itu tidak mungkin"Bisik Yamada, sebelum membopong tubuh Yuto yang pingsan, ke tempat tidur. Kali ini Ryosuke lah yang harus tidur di sofa. Kegelapan malam, kini sudah di gantikan oleh cahaya matahari yang menerobos masuk. Dengan malasnya Yuto enggan membuka mata nya. "Kau sudah bangun Yuto??"Tanya Ryosuke yang mulai menghampiri yuto. "ya"jawab yuto singkat.
"waktu mu 1 hari lagi Yuto. Jika besok kau tidak menemukannya. Maka kau terpaksa Mati" Yama mendekatkan wajah untuk menatap Yuto.
*DEG*DEG*
"kusoo, perasaan ini mucul lagi. Sial" umpat yuto dala m hati. "tak apa, aku rela mati jika bersama mu Yamada Ryosuke"Entah siapa yang mengucapkan itu, tapi kata~kata itu terlontar dari mulut Yuto sendiri.
"eh?? knapa aku bilang gitu?? baka"batin Yuto mengumpat kebodohannya sendiri.
"nani??" Yamada masih mencerna kata~kata Yuto. Yuto segera mendorong tubuh Yamada, dan segera bersiap untuk pergi ke kampus lagi.
.
.
.
.
.
.
.
"Jya ne~Ryosuke"Yuto segera pergi meninggalkan Ryosuke, dan meninggalkan apartement nya. "ah~~yuto baka... itu sama saja kau mengungkapkan perasaan padanya. dasar bodoh"umpat yuto mencaci dirinya sendiri. Kini Yuto sudah sampai di kampus tercintanya. "woy,,, yuttooooo" Sebuah teriakan dari Keito, membuat yuto mengalihkan pandangannya. "nani??" Keito segera mensejajarkan dirinya dengan Yuto. "Apa kau sduah menemukan orang yang mencintaimu? Keito menepuk bahu sahabatnya itu. Yuto hanya menggeleng. "Bolehkan aku bertanya padamu Keito??" tanya Yuto yang mulai menampkan wajah serius nya." tanya apaa??"
"a_ano, apa aku salah jika nanti aku seperti mu???" tanya Yuto ragu.
"maksudmu?? seperti aku dengan Ryuu??" Yuto hanya mengangguk. "baguslah, tak apa Yuto. Itu hak mu bisa mencintai seseorang" Kata~kata Keito membuat Yuto percaya akan perasaannya itu. "arigatou Keito-kun"
.
.
.
.
.
.Sinar matahari sudah di ganti menjadi gelapnya malam. Karna banyak sekali tugas yang harus Yuto selesaikan. Yuto baru bisa pulang jam 9 malam.
*Yuto Apartement*
"Ryosuke~kun??" teriak Yuto sambil mengetuk pintu. Tak berapa lama, Pintu pun terbuka.
"ryosuke,, daisuki" Yutolangsung memeluk tubuh Ryosuke dengan erat. "bisakah, aku mati bersama mumalam ini Ryo, aku lelah. Hidup ku tidak pernah beruntung. yah, 1 ketulusan yang aku dapatkan hanya dari Keito. Tapi aku ingin mengakhiri semua nya sekarng Ryo. Zutto, zuttoo Daisuki Yamada Ryosuke. Aku ingin mati bersama mu malam ini" Yuto semakin mengencangkan pelukan pada Ryosuke. "benarkah kau ingin mati bersamaku??" Ryosuke, mulai membalas pelukan Yuto. Yuto hanya menganguk. "tidak mengucapkan salam perpisahan untuk keito?" Yuto mulai melepaskan pelukannya pada Ryosuke. "ah, kau benar. sebelum mati, aku ingin menelfon Keito" Yuto segera mengeluarkan Keitai putihnya, dan segera menelfon Keito.
"moshi~moshi"
"Keitoooooo, Malam ini aku akan mati di bunuh oleh Shinigami tercintaku"
"eh,, Yuto?? maksudmu kau akan mati??"
"that's right. Arigatou kau mau menjadi sahabatku yang terbaik. Kau mengakari ku berbagai hal. Arigatou Keito. Sayonara"
Yuto pun mulai menutup Keitai putihnya. Dan kembali menatap Ryosuke
"Apa benar Yuto mati malam ini. Itu pasti hanya lelucon" itu lah yang di pikirkan Keito.
"aku sudah mengucapkan salam perpisahan. Cabut lah nyawaku" Dalam sekejap Yuto langsung membungkam bibir Ryosuke, dengan bibir nya. Melumatnya untuk merasakan manisnya bibir Ryosuke. Ryosuke, hanya bisa speechless dengan apa yang Yuto lakukan. Setelah cukup lama bibir mereka bertautan. Yuto pun, melepaskan pungutan bibirnya.
"bunuh aku sekarang Ryosuke" Yuto menyunggingkan senyuman khasnya.
"baiklah, kau akan berbahagia denganku Yuto. Daisuki mo Nakajima Yuto" Ryosuke mengecup singkat bibir Yuto dan mulai mencabut nyawa nya perlahan. Yuto mulai menutup matanya, ketika Roh nya mulai keluar. Akhirnya Yuto pun mati, dengan senyumannya.
.
..
.
.
"lihat, itu kau Yuto" Yamada menunjukan tubuh, tak bernyawa itu. "yah, aku tau. Berarti, aku sudah mati kan???" tanya Yuto dengan semangat.
"tentu, ikou. Kita pergi ke tempat seharusnya" Ryosuke menggenggam erat tangan Yuto. Dan mulai pergi ke dunia yang lebih kekal.
OWARI~~
RCL



Tidak ada komentar:
Posting Komentar