Rabu, 23 Mei 2012

marriedproject yuto

Title: married project (gak tau mau ngasih judul apaan.)
Genre : romance, friendship,angst
Rate : T
Cast : nakajima yuto
Himeko kyomoto – (anaknya taiga)
Taiga kyomoto
Aiko
Sakura
Chinen yuri
Ryutaro morimoto
yamada ryosuke
Diclamair: saya cuma minjem cast dong, dan ryu milik saya kalo bisa.
Summary : pernikahan yang sudah di rencanakan sejak kecil, tapi ada dendam tersimpan di dalamnya. Mampukan pernikahan itu brjalan lancar?????? *next chap mungkin hime nya hamil.. gk chap ini yah.. ikutin alur *evil smirk

Warning : ff nya abal,, yang gak suka kaga sah baca yah,,,,
wajib RCL

Dozooo………..


Menunggu jam istirahat itu hal yang paling di tunggu oleh seluruh siswa.
Bisa berbincang bersama temang terdekat. Tapi mungkin untuk kali ini terasa sulit bagi nya. Himeko Kyomoto, mendapatkan jatah membersihkan kelas setelah pelajaran tata boga ini. Terpaksa, 10 Menit waktu istirahat nya Ia korban kan untuk piketnya. Padahal Dia sudah berjanji akan makan bento bersama temannya.

"huft,, akhirnya selesai juga" Hime mendesah panjang saat tugasnya selesai. "mungkin masih ada waktu untuk makan bento" Hime pun segera pergi menuju kantin.
"Hime~chan, sini" sebuah teriakan yang sangat Hime kenal terdengar dengan sangat jelas. Hime pun mulai melambaikan tangannya pada pemilik suara itu, dan berjalan mengjampirinya.
"gomen, minna. aku telat" Hime tersenyum sebagai permintaann maaf.
"daijobu, ayo kita makan" Sakura, salah seorang teman Hime berteriak gembira.
"un_ itadakimasu" Hime,Sakura,Aiko pun mulai menyantap makanannya. Sampai sebuah keributan trjadi.. "Kyaaaa,,, Nakajima-san!!!! Chinen-San!!! Ryuu-san!!!! " teriakan beberapa Fangirl mulai memenuhi seluruh kantin. Nakajima, Chinen, Ryu. Mereka bertiga bisa di bilang Trio ikemen di sekolah ini. Kaya, tampan, menarik, dan multi talent. Mereka mempunyai semuanya yang menyebabkan mereka mempunyai banyak fans.

"kyaa, ngapain tuh Yuto_kun kesini" teriak Sakura setelh meliht trio ikemen itu.
"Mau ketemmu gue lah" sanggh Aiko yang masih menatp trio itu.

"urusai, ikemen apanya sih??" tanya Hime yg masih makan bento nya dengan lahap.
"kamu kan udah kenal dia dari kecil. Maka nya bilang biasa aja" cibir Aiko yang masih menatap trio macan itu *salahIkemen
"jangan bahasa tentang itu" kata Hime yang mulai sedikit kesal.
"ne~ gomen. Kau kan punya trouble ama Yuto"

"mereka makin dekat loh" pekik Sakura yang udah salah tingkah.

*BRAKK*

"Himeko Kyomoto, aku harap kau bisa patuh padaku kali ini" Yuto memukul meja tempat Hime duduk dan tersenyum EVIL. "nani??? kau punya masalah dengan ku NAKAJIMA-SAN???" tanya Hime yang mulai berdiri, dan ada beberapa penekanan pada kalimat terakhir.
"ne~ ikou" Yuto pun menarik tangan Hime, dan mulai berbalik berjalan keluar dari kantin.
"dasar yuto" pekik Ryuu dan Chii bersamaan.
"woy, yuto lepasin dong. Sakit tau" Hime mulai mencoba melepasan cengkraman keras dari Yuto. Tapi Yuto tidak menggubrisnya. Malah terus menyeret Hime, sampai keluar gerbang sekolah. "sampai,, masuklah" Yuto mendorong tubuh Hime ke dalam mobil Sport putihnya.
"eh?? mau kemana Yuto?? tas gue kan masih di kelas" Hime mencoba berontak, tapi Hime melihat Telunjuk Yuto menunjuk ke arah di sebelahnya. Aku pun menegok ke arah yang di tunjukan Yuto.
"kusooo, apa sih mau nya tuh anak?" Hime pun segera mengambil tas yang ada di sebelahnya.


"arigatou, Ryuu, Chii kalian memang sahabt yang baik" yuto terseyum melihat sahabatnya itu. "Daijobu, cepat selesaikan urusanmu Yuto" Ryu menepuk pundak sahabatnya itu.
Yuto pun hanya mengangguk.
"hayaku yuto, pasti kaa~chan mu sedang menunggu. dan~ ah, aku dan ryuu masih punya kelas. Jya ne~" Chinen pun menarik tangan Ryu, dan mulai menjauh dari Yuto. Setelah melihat sahabat nya menjauh Yuto pun segera masuk ke mobil sport putihnya itu.
.
.
.
.
."yuto, baka. Kenapa kau menariku ke sini??" Hime melemparkan tas nya ke arah yuto. "ittai, Hime" Yuto memegang kepala nya yang kesakitan.
"jawab aku baka" Kata Hime Ketus.
"ne~ pokoknya kamu ikut aja. Kaa~chan menunggu mu" jawab Yuto santai. Karna mendengar kata Kaa~chan, akhirnya Hime pun menurut, dan diam saat perjalanan.


*Nakajima House*

"sampai, turunlah" Hime pun turun di depan rumah bergaya Eropa, tapi masih terdapat banyak unsur tradisional Jepang. Rumah ini memang tidak asing bagi Hime. "kenapa diam?? ayo masuk" Kata~kata yuto itu membuyarkan pikiran Hime. Hime pun hanya menurut, dan memasuki rumah itu. Tampak seorang wanita paruh baya tengah berdiri melihat kehadiran kami.
"Himeko~chan"wanita itu segera menghampiri Hime dan langsung memeluknya.
"ne~baachan" jawab Hime membalas pelukan wanita itu.
"sudah kaa~chan bilang kan? jangan panggil Baa~chan, panggil Kaa~chan. Kau harus membiasakan diri Hime" Hime pun hanya bisa menurut, lalu duduk di sebelahnya. Tntu bersama dengan Yuto.
"Kaa~chan hanya ingin memberi tahu mu, kalau besok kau akan menikah dengan Yuto. Itu saja" Kaa~chan Yuto hanya tersenyum simpul.
"nani??" tanya Yuto dan Hime bersamaan.
"kaliaan kompak sekali. Kaa~chan semakin ingin menikahkan kalian berdua hari ini juga"

"demo,, aku dengan Yuto kan masih seklah??" tanya Hime mencoba megulur waktu pernikahannya. Hime, memang sudah mengetahui ini sejak ayah kandung nya meninggal.

*flash back*

Gadis kecil itu mempercepat langkahnya menuju lorong~lorong rumah sakit yang sepi. Sampai Gadis itu berada di sebuah ruangan yang terdengar suara isak tangis.
"oto~san,,, jangan pergi" teriak gadis itu sambil berlari menddekati sosok yang terbaring lemah itu. "daijobu, oto~san baik~baik saja. Hime jangan menangis" laki~laki itu mengusap lembut kepala Hime, dengan kasih sayang.
"Kami~sama, bagaimana ini?? detak jantung Tn.Kyomoto makin lemah. Cepat panggil dokter!!"teriak seorang wanita yang sudah dekat dengan Hime. Hime yang mendengar perkataanya semakin menangis.
"oto~saan. Hime mohon bertahan lah" isak Hime sambil menggenggam erat tangan to~chan nya itu.
"Hime~ berjanji lah. Kau akan menikah dengan Yuto. Oto~san akan selalu melihat mu dengan Yuto"seketika ruangan itu menjadi sepi, karna perkataan nya.
"demo~ Tidak mungkin oto~san dia yang menyebabkan mu seperti ini" Bentak Hime sambil menunjukan Jari telunjuk nya ke arah bocah lakii~laki yang seumur dengannya Nakajima Yuto.
"jangan membenci nya. Yuto tidak salah. Penuhi permintaan to~chan mu ini. wakatta??" suara itu semakin lemah. Hime hanya bisa mengangguk tanda setuju.
"bagus lah, oto~san bangga padamu Himeko"seketika matanya pun tertutup dengan senyuman untuk selamanya.

*flashback end*

Berada di rumah yang tidak asing bagi Himeko. Ia terkadang harus menghabiskan waktu nya di sini. Rumah besar milik Keluarga Nakajima-san. Himeko kini duduk termenung di belakang beranda rumah milik Yuto. "Apa yanng harus ku lakukan to~san? Aku membencinya. Dia yang membuatku kehilangan mu to~san. Aku benci padanya" gumam Hime lirih. Menyembunyikan wajahnya di antara lutut.


*Tap*Tap*

Terdengar suara langkah kaki mendekati Hime. Fuduk di samping gadis itu. "gomenasai,, ini semua salah ku" Himeko mulai mengalihkan pandangannya pada pemilik suara tersebut. "ya,, itu semua salah mu NAKAJIMA YUTO. Kalo saja kau mati tertabrak saat itu. Aku tidak akan menikah dengan mu. Dan Oto~san ku akan hidup sampai sekarang"Himeko mulai menangis tak karuan, memukul dada bidang yuto, yang ada di sampingnya. "gomenasai, hontou ni gomenasai. Ini semua memang salah ku. Maaf, seharusnya aku yang mati" Yuto memeluk Hime, untuk menenangkannya. "Ya, seharusnya Kau yang Mati Yuto. Kau... Bukan Oto-san ku" Hime masih memukul dada Yuto. Tangisannya semakin pecah. "Aku bisa menghentikan, pernikahan ini Hime" Yuto semakin mengeratkan pelukannya. "Iie, Jika aku membatalkannya Oto-san akan kecewa padaku" jawab Hime lemah, dan diam dalam pelukan Yuto. *Ryuu Home*

"Chinen, apa kau sudah dengar tentang besok??" tanya Ryu yang masih asyik memainkan play station nya.
"yah, pernikahan yuto"Chinen masih serius mengelus lembutnya hamster Ryu.
"Aku benar benar tidak mrnyangka mereka, akan menikah"

"yah, kau benar Ryu"


*D-Day*

Gadis yang sedang duduk, di ruang rias itu memandangi dirinya sendiri di cermin. Rambut terurai, Gaun putih yang Ia kenakan benar~benar membuatnya menjadi cantik.

Memandangi dirinya sendiri di dalam cermin.
"Kireii na~" gadis itu memuji penampilannya sendiri.

*Klek*
Suara pintu terbuka, memperlihatkan seorang wanita paruh baya mendekati gadis itu. "Hime-chan, Kireii_ne. Bersiaplah, 15 Menit lagi kau harus menuju altar. Yabu Jii-san, akan mendampingi mu" Hime, hanya mampu mengangguk kecil. "ah~ sekarng panggil kaa~chan. wakatta?"
"ne, wakatta Kaa-san" Hime tersenyum, Ketika Kaa-san Yuto meninggalkan'a. "Mungkin kah, suatu saat nanti aku bisa mencintai Yuto??? Bisakah itu to-san??" Pikiran itu yang selalu terngiang~ngiang dai pikiran Hime. Sampai suara langkah kaki, membuyarkan lamunannya. Membuat Hime memandanginya. "Kouta-Jii~san?" Yabu hanya tersenyum, mengulurkan tangannya. "Pernikahan, akan di mulai Himeko" Hime menggapai tangan Yabu, dan tersenyum.

*DENG*DENG*

Lonceng gereja berbunyi, menandakan pernikahan akan di mulai. Hime dan Yabu mulai melewati altar. Semua orang memandanginya, walaupun tidak semua orang di undang. Hanya teman terdekat. Chinen, Ryu, dan member Jump lain tentu nya. Sahabat Hime pun datang menyaksikan.
Hime melihat laki~laki tinggi menggunakan jas hitam mengulurkan tangannya. "Ayo Hime, Gapai tangan Yuto" Bisik Yabu, dan Hime mulai menggapai tangan itu.

"Nakajima Yuto, Apa kau bersedia menikah dengan Himeko Kyomoto? Dalam suka walaupun duka. Menjaganya untuk selamanya?" Tanya seorang pendeta itu pada yuto. "Ya, saya bersedia menjaganya dalam keadaan suka ataupun duka" Jawab Yuto dengan lancar. "Lalu, Himeko Kyomoto, apa kau bersedia menemani Nakajima Yuto, dalam suka dan duka selamanya?" Pendeta itu memandangi Hime, Yah Hime hanya terdiam. "a_ku" Ucap Hime gagap. Yuto menggenggam erat tangan Hime. "Aku bersedia" Hime, menghela nafas panjang. Akhirnya kata~kata yang sulit, tidak mau Ia Ucapkan keluar. Ketika Yuto menggemgam tangannya.
"Baiklah, Kau bisa mencium pengantinmu" Ucap sang pendeta dengan senyuman bahagianya itu. "oh~ Kussoo. Itu tidak mungkin. Ini pendeta minta di bunuh yah!" umpat Hime, dalam hati. Yuto hanya memandangi Hime, untuk meminta persetujuan. Hime membalas pandangan Yuto, lalu menggeleng. Seketika isi gereja sepi, tak terdengar apapun. Sampai terdengar suara langkah kaki yang mendekati pasangan pengantin itu. Yah, Morimoto Ryutaro. "lama amat, cuma cium ini" Ryu mendorong tubuh Yuto pada Hime. yah, Hingga nafas mereka bersatu. Sasaran Ryu memang tepat. Yuto, menempelkan bibirnya di bibir Hime. Ryutaro yang melihat itu hanya tepuk tangan, di ikuti oleh seisi gereja juga. Setelah 1 menit Yuto, dan Hime speechless. Akhirnya Yuto sadar, dan mendorong tubuh Hime pelan. Yang masih membatu. "Apa itu tadi" batin Hime mulai menayakan kejadian tadi. Tapi pikirannya buyar setelah melihat seluruh isi gereja tertawa, terutama Ryu yang tertawa puas. "ah~ Ryuutaaarrroooooo bakaerooooo" Teriak Yuto dan Hime bersamaan. Ryu semakin kencang tertawa melihat Hime dan Yuto. "Awas kau nanti"batin Yuto dan Hime di sertai seringaian aneh yang mencekam. Membuat ryu bergidik ngeri.

*after wedding party*

“Ryu baka,, seharusmya ciuman itu untuk Yamada-kun. Bukan untuk Yuto” Hime memukul ryu dengan keras. Yah, ciuman yang seharusnya untu yamada malah di ambil oleh yuto.
“eh,, siapa yamada?” Tanya ryuu di sela sela pukulannya.
“tentu cinta pertama ku yang tak bias di gantikan siapa pun tau” jawab hime ketus.
“lalu yuto??”
“entah lah” jawab hime ketus. Yuto yang mendengar perkataan istrinya itu benar benar membuatnya sakit.

“siapa itu YAMADA??????” Tanya Yuto dalam hati


Yuto masih mencerna, apa yang di katakan Hime. "Ryosuke??? siapa itu??" Yuto terus menggumam kan kaata~kata itu di pikirannya. Tanpa Yuto sadari, semua orang sudah pergi meninggalkan area pesta sendiri. Kecuali Himeko, tentunya.
"Mau sampai kapan berdiri di sana yuto??" suara Himeko membuyarkan lamunan suami'a itu.
"ikou, ka~san menyuruh kita istirahat" Hime meninggalkan Yuto sendiri di tengah ruangan megah milik keluarga Nakajima, yang menjadi tempat pernikahan sakral mereka. Yuto pun hanya mengekori langkah Hime, yang ada di depannya.

.
.
.
.
.. "Yuto~san oyasuminasai" Hime mulai menarik selimut nya untuk tidur. Sementara Yuto, masih berdiri mematung. "Apa ini yang di namakan Malam Pertama,,??" tanya nya dalam hati.
"Hn_ oyasumi" Karna tidak ingin memikirkan hal aneh yuto pun segera tidur di sampig Hime. Walaupun jantungnya berdebar kencag. "tidak akan terjadi apapun Yuto. Aku hanya untuk Yamada" Hime bermonolog dalam hatinya, dan mencoba menutup matanya. "kusooo,, kenapa jantung ku bertak kencang seperti ini. Biasanya kalo deket Hime biasa aja. Tapi kenapa sekarang__ Arghhtt" Yuto mengacak rambutnya frustasi. Yah, memunggungi Hime, mencoba untuk tidur dengan cara berhitung "domba sampai 100" Dan itu berhasil.

******

Cahaya matahari mulai masuk melallui celah~ celah jendlela. Yang membuat Hime terbangun dari tidur nya. Hime mengerjapkan matanya, bahwa ini hanya lah mimpi. Tangan kekar milik Yuto memeluknya. Yang membuat Hime dalam dekapannya. Hangat, Nyaman. Itu lah yang di rasakan Hime. "matte,, ini bukan mimpi.. KYAAAAAA,, YUTO MENJAUH DARI KU" Teriak Hime, yang berhasil membuat Yuto jatuh tersungkur ke lantai, dan terbentur meja di sampingnya. "Ishh, ITTAAII, apa yang kau lakukkan hah??" bentak Yuto yang masih mengelus kepala nya itu. "harus nya aku yang nanya gitu. Baka" Hime membalas teriakan Yuto.
"memangnya apa yang aku lakuin tadi, HAH??" yuto masih mengelus kepalanya yang terlihat sedikit benjol itu.
"ish,, BAKAERO" jawab Hime datar, dan mulai turun dari ranjangnya, keluar kamar. Dan meninggalkan Yuto sendiri di kamar itu. "memangnya apa yang tadi aku lakuin? perasaan cuma tidur doang. Dasar Gadis kasar kau Hime" umpat Yuto yang mulai berdiri, dan turun dari kmar. Untuk sarapan dengan keluarganya. Semua keluarga Nakajima, sudah mulai berkumpul di ruang makan. Termasuk Himeko Nakajima. Sejak pernikahan Yuto dan Hime, Himeko mengubah marga nya menjadi Nakajima.
"Yuto,, cepat lah turun" Suara lembut dari Kaa-san Yuto, membuat Yuto mempercepat langkahnya menunju tempat untuk sarapan.
"duduklah" suara datar milik Oto-san Yuto, membuat Yuto langsung duduk di samping Hime. Setelah semuanya berkumpul, Keluarga Nakajima mulai menikmati makanan yang di hidangkan. "nii~chan, bagaimana malam pertama mu???" Suara Raiya mulai memecahkan keheningan, di meja makan itu.
"uhuuk_uhukkk_" Hime dan Yuto tersedak bersamaan.
"Apa maksud mu hah? tidak terjadi apa~apa" Bentak Yuto,menjitak adik kesayangannya itu.
"ittai nii-chan" Raiya mulai mengelus kepala nya itu.
"yah, tak terjadi apa pun Raiya"Hime tersenyum hambar
"gomen nee-chan. perkataan ku__" Belum sempat Raiya menyelesaikan kata~katanya itu. Hime tersenyum tulus, yang membuat Raiya terdiam. "daijobu"Hime mengelus lembut kepala Raiya, yang terkena jitakan Yuto tadi. Raiya Hanya mengangguk kecil.
"sudah,, habis kan makanan kalian" Suara lembut milik Mrs. Nakajima, mulai menghentika keributan. Akhirnya sarapan pagi keluarga Nakajima selesai.


******

Seperti biasa tempat favorit Hime, adalah beranda belakang rumah Yuto. Duduk sembari mempertanyakan nasib nya pada Kami-sama. "Apa salah ku Kami-sama?? Seharus nya Marga ku berubah nanti itu Yamada. Bukan Nakajima. Dari dulu, hanya nama Yamada Himeko lah yang aku tunggu sampai sekarang. Ryo~ di mana kau?? Aku merindukan mu" Ucap Hime lirihdan mulai menangis. Tanpa Ia sadari Yuto sudah ada di samping nya.

"YAMADA~KUN, AKU MERINDUKAN MU. KAU KEMANA RYO??" teriak Hime, sekencang~kencangnya. Tanpa menyadari kehaddiran suami nya itu. "Siapa Yamada itu Hime?" Suara Yuto mulai membuat Hime, melirik pada Yuto. "Yuto???? sejak kapan kau di sini??" tanya Hime kaget, dan mulai menghapus air matanya itu.
"Aku tanya Siapa itu YAMADA, Hime??" Tanya Yuto yang mulai menaikan sedkit oktafnya, dan penekanan pada kata~kata terakhirnya.
"Ano__ Baiklah Aku ceritakan" jawab Hime pasrah, Hime memang harus membagi kerinduannya itu. Salah satu cara nya, bercerita pada suami nya saat ini. Yuto pun hanya mengangguk, mulai serius. Dia tidak akan bercanda kali ini. Untuk mendengar cerita Himeko. Hime menghela nafas panjang, sebagai tanda bahwa Ia akan memulai cerita.
"Yamada Ryosuke, dia adalah cinta pertama ku. Sejak Oto-sama meninggal, Ryo lah yang selalu menghiburku. Membuat ku tertawa. Menghilangkan semua kesedihanku. Berada di dekatnya selalu membuatku tersenyum, nyaman. Hanya dengan Ryo, aku bisa menerima bahwa Oto-sama meninggalkan ku untuk selamanya. Ryo, dia segala nya untuk ku. Bersamanya aku merasa aman" Hime tersenyum mengigat kenangannya dengan Ryo.
Sementara Yuto, hanya mengangguk. Sebagai tanda bahwa Ia mengerti. "Tapi, 2 bulan setelah Keluarga mu. Meminta ku untuk bersedia mengurus semua keperluanku. Gara~gara perjanjian itu. Yamada Menghilang, sampai saat ini aku belum bertemu Ryo lagi. Dia tidak menghubungi ku. Aku tau dia punya alasan untuk itu. Aku yakin dia akan menjemputku lagi" Seketika raut wajah Hime, seakan menahan tangis nya.

"JIKA KAU DENGANNYA BAGAIMANA DENGANKU?" Hati Yuto seakan sakit. Itu pikirannya saat ini.
*DRTTT, DRTTTT*
Keitai ungu Hime bergetar. Hime mengecek Keitainya. dan__

.
.
.
.
.
.
. Pesan dari Yamada Sawako. Adik dari Ryosuke.


From: Yamada Sawako
To : Himeko Kyomoto

Hime~chan, ini aku Yamada Ryosuke. Aku meminjam keitai adik ku. Ano_ bisa kita bertemu?? Aku menunggu mu di Taman dekat Tokyo tower. Ada yang ingin ku sampaikan. Aku merindukan mu Hime.


Ryosuke


Seketika, jantung Hime serasa berhenti saat itu Juga. Yamada Ryosuke, yang Ia tunggu akhirnya datang. Sementara Yuto masih bingung dengan apa yang terjadi padanya.
"Yuto~kuuunnnn,, Ya_Yamada akhirnya menghubungi ku. Aku akan bertemu dengannya. tolong bilang pada Ka-san kalau aku pergi. Onegaishimasu" Hime mem bungkukkan badannya dan pergi meninggalkan Yuto. Untuk bertemu Yamada.

"AKAN KAH MEMILIHNYA, DARI PADA AKU HIMEKO???



Gadis itu terus berlari secepat mungkin. Di tengah keramaian orang~orang yang tengah berlalu lalang. Gadis itu mencoba mencari sosok yang Ia rindukan. Yamada Ryosuke. "Ryo, kau di mana??" Gadis itu terus menggumamkan nama pemuda yang Ia rindukan.

"Hime-chan!!!!" Terdengar suara Pemuda meneriakan nama Gadis itu. Sang gadis yang bernamma Himeko mencoba melihat kesekitar. Untuk memastikan bahwa ada yang memanggilnya. Ia pun melihat sosok yang ia sangat rindukan selama bertahun tahun..

“ ryoo,, aku merindukan mu” Hime berlari kea rah ryo dan langsung memeluknya erat.

"Ryo, kau bodoh.. Baka" Gumam Hime lirih, yang semakin mengeratkan pelukannya. "Hime, Omedetou. Selamat atas pernikahan mu dengan Yuto. Mungkin aku telat untuk menjemputmu lagi. Aku sangat menyesal" Refleks Hime, langsung melepaskan pelukannya itu. "Iie, aku akan terus bersama mu Ryo. Tidak dengan Yuto" Air mata mulai membasahi pipi Hime. "Gomen" Hanya kata itu yang keluar dari bibir seorang Ryosuke. "Iie, aku tidak akan menerima Yuto" Senyum menggembang di bibir Ryosuke.
Walaupun Ia tahu ini pasti akan menyakitkan Himeko. Gadis yang juga Ia cintai. "Gomen, Mungkin aku tidak bisa mengatakan nya sekarang. Gomen Ka-san, Shina. Maafkan aku, kali ini. Tapi aku pasti akan mengatakan hal ini pada Hime" Ucap Ryosuke dalam Hati.
"Ryosuke!!!!" Teriak Hime, yang membuat Ryosuke sadar kembali. Ryosuke tersenyum, dan langsung menggenggam tangan Hime erat. "ikou, kita jalan~jalan di sekitar sini"Yamada menarik cepat tangan Hime. Hime yang aneh, dengan sikap Ryosuke. Terlihat senang. Nyata nya kali ini Ia tidak akan di tinggalkan lagi oleh Ryosuke.

.
.
.
.
.
.
.
.
.Matahari nampaknya sudah di ganti menjadi bulan. Tanpa Ryosuke dan Himeko sadari tentunya.
"Hime~chan, ini sudah malam. Gomen aku tidak ingat waktu" Ryosuke membungkukan badannya seperti biasa. Ketika merasa bersalah Ryo selalu seperti itu. Walaupun terhadap pacarnya sendiri. “daijobu,,, ayo kita pulanng” hime menarik tangan ryosuke erat. Dan memasuki mobil sport milik rysouke. Hime mencoba membuka selft belt nya. Namun sepertinya terlihat sulit untuk di lepas. "Kau tidak bisa melepasnya?? Sini biar ku bantu" Ryo mulai mencoba membuka selft belt Hime itu. Jarak mereka semakin Sedikit. Yang membuat debaran jantung Hime tak karuan. "akhirnya lepas juga" Ryo melihat ke arah Hime, yang terlihat blushing. Ryo hanya tersenyum melihat rona merah di wajah Hime. Entah apa yang menghasut Ryosuke.
Ryosuke semakin mempersempit Jarak antara Hime, dan Ryo. Akhirnya bibir mereka pun bertemu. Hime membelalakan Matanya kaget ketika Ryo menciumku. Ryosuke, masih menutup matanya. Ciuman Hangat, dan mungkin untuk nya sebagai permintaan maaf.
"Gomen, Hime. A_ Aku" sebelum Ryosuke meneruskan perkataannya. Hime memeluknya erat. "arigatou" Hanya kata itu yang terucap dari bibir Hime. Hime melepas pelukannya. Dan keluar dari Mobil Ryosuke.
Mempercepat langkah nya menuju rumah Nakajima.
.
.
.
.
. "Ryosuke, Baka. Mengapa kau menciumnya?? Mengapa kau tidak bisa mengendalikan perbuatanmu. Itu akan menyakiti nya nanti" Teriak Ryosuke di dalam mobil nya, dan melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh. Untuk menghilangkan rasa bersalahnya.

.
.

.
.
. Yuto berdiri di depan pintu rumahnya. Sejak tadi sore, menunggu kepulangan istrinya. Gerbang rumah Nakajima bergeser. Meyakinkan Yuto, bahwa itu adalah istrinya. Dan ternyata dugaannya sama sekali tidak meleset. "Yuto~ kenapa kau di sini??" Tanya Hime, Istri yang di tunggu oleh pemuda jangkung itu, sedari tadi. "Tentu saja, aku menunggumu bodoh" Yuto melihat raut wajah Hime yang berbeda seperti biasanya "ah, gomen" Ucap Hime tanpa ada rasa bersalah sedikit pun. "Hime?? kenapa wajahmu merah? Apa kau sakit?" Tanya Yuto yang mulai khawatir dengan keadaan istrinya. Yuto meletakan tangannya di kening Hime. "Tidak panas, tapi kenapa memerah??"tanya Yuto dalam hatinya.
"daijobu, aku tidak apa~apa Yuto. Ayo kita masuk" Hime melepaskan tangan Yuto. Dan mulai membuka pintu utama Rumah Nakajima. "matte" Yuto menarik pergelangan tangan Hime. Membuat Hime, menghentikan langkahnya. Dan membalikan badannya. "doshita?" tanya Hime heran. "apa yang kau lakukan tadi bersama Yamada itu. Tanya Yuto, dengan tatapan tajamnya. "kami hanya bermain di sekitar Tokyo tower, dan pergi ke Tokyo land. Kenapa?? Ada masalah dengan itu??" Tanya Hime dengan wajah innocent nya. "betsuni" Yuto pun segera melepas genggaman tangannya. Melangkahkan kaki nya untuk segera ke kamarnya. "ada apa dengannya??" tanya Hime yang tanpa sadar pintu sudah di tutup oleh Yuto. "kenapa dia meninggalkanku sendiri??" Hime pun segera masuk ke rumah Nakajima, dan pergi menuju kamarnya bersama Yuto. *Kleek*
Pintu kamar Yuto di buka oleh Hime. Ternyata Yuto sudah terbaring di tempat tidur dengan mata tertutup "Mungkin dia sudah tidur" pikir Hime. Hime pun segera beranjak ke kamar mandi dan membersihkan tubuhnya. "Huah,, segarnya" Ucap Hime, dan bergegas tidur di samping Yuto. "oyasumi Yuto"

.
.
.
.
.
.
Malam kini sudah berganti dengan Pagi. Cahaya Matahari membuat Hime terbangun. dari tidur lelapnya. "loh, mana si jerapah Yuto??" tanya Hime, yang mencari sosok Yuto. Yang sudah tidak ada di kamarnya itu. Hime pun segera turun dari kamarnya. Dan bersiap untuk sekolah lagi. Hari senin yang menyebalkan menyabutnya.
.
.
.
.
"nee-san, ohayou" sapa Raiya yang sudah duduk manis di meja makan. "ohayou" sapa Hime dengan melangkahkan kaki nya untuk duduk di meja makan. Tentunya di samping suami nya. Keluarga Nakajima pun makan dengan tenang. Sampai anak pertama dari keluarganya itu, Nakajima Yuto. Sudah berdiri dari tempat duduknya. "aku sudah selesai Oka-san, Oto-san. Aku pergi" Ucap Yuto yang langsung pergi meninggalkan semuanya.
"ah, Yuto~ matte" Hime berdiri dan mulai pamit. "Oka-san, Oto-san, Raiya. Aku pergi" Hime pun segera menyusul Yuto. "Yuto, matte_yo" Ucap Hime dengan nafas terseggal~senggal. Karna mengejar suami nya. "nani??? Masuk lah. Jika kau tidak ingin telat" Jawab yuto ketus, dan mulai masuk ke mobil sport nya. Di ikuti dengan Hime. Keheningan menyelimuti mereka. Ketika mobil di pacu cepat oleh Yuto. "Ada apa dengannya?? Apa salahku?? Kenapa marah??" Itu lah yang ada di pikiran Hime.

*DRDRTTT, DDRRTT*

Keitai ungu milik Hime bergetar. Hime pun membuka keitainya

From: Yamada Ryosuke
To: Himeko Kyomoto



Sepulang sekolah Ada yang ingin ku bicarakan dengan mu. Datanglah kembali ke Taman dekat Tokyo tower. Aku menunggu mu di sana Hime-chan

Ryosuke

Senyum mengembang di wajah Hime. Yang membuat Yuto semakin marah

"Aku akan mengikuti mu hari ini, Kemana pun" Batin Yuto, yang entah mengapa mempunyai perasaan buruk. Tentang apa yang terjadi dengan Hime.




Laki~laki jangkung itu turun dari mobilnya. Di ikuti oleh gadis yang sedari tadi tersenyum sendiri. "Sampai kapan kau mau tersenyum seperti itu hah?? seperti orang gila saja" laki~laki jangkung itu membalikan badanya untuk melihat orang yang sedari tadi mengikutinya dengan tersenyum. "Apa urusan mu Yuto??? terserah aku dong, kau gak bisa mengatur ku NAKAJIMA" gadis itu setengah berteriak pada lelaki jangkung yang bernaama yuto itu. Karna Ia sadar. Kali ini Ia ada di koridor sekolah. Yang menjadi bahan perbincangan seluruh sekolah, karna mereka telah menikah. "ANYTHING YOU WANT, HIME" Yuto segera pergi meninggalkan gadis yang sudah menjadi istrinya itu. Dengan perasaan kesal Yuto masuk ke kelas nya. Yuto pun duduk di bangkunya. "shiitt" Yuto membanting tas nya ke meja. Tanpa menyadari sahabatnya yang sedari tadi memperhatikan tingkahnya itu. "doshita?? kau punya masalah???" Tanya Ryuu yang sudah duduk di bangkunya sedari tadi. "ne~ cerita lah pada kami. Jika kau punya masalah" Chinen angkat bicara, dan mengalihkan pandangannya pada yuto

"nandemonai,, aku tak punya masalah" Yuto melirik ke dua sahabatnya itu. "pasti kau punya masalah dengan Hime,, iya kan???" tebak Chinen yang membuat Yuto melebarkan matanya. Dan memberikan death glare gratis. "chigau yo" Yuto mulai menaikan beberapa oktaf suaranya, yang membuat Chinen bergidik ngeri. "Ryuu,, lebih baik kita lanjutan diskusi kita yang tertunda" Chii segera menarik langsung tangan Ryu, yang membuat pemuda kawaii itu langsung duduk di bangku, tempat Chii duduk.

"AKU TIDAK AKAN MEMBIARKAN, KAU DEKAT DENGAN NYA" gumam Yuto dalam hatinya, yang merutuki istrinya Hime, yang berhasil membuat mood nya dari kemarin sampai sekarang memburuk.

.
.
.
"ohayou minna" teriakan yang sangat Yuto kenal menggelegar sampai ke seluruh penjuru kelas. Gadis yang berhasil membuat 100% mood nya buruk, baru saja sampai kelas.

"ohayou Hime," sapa Akira, yang langsung saja menarik tangan Hime. Untuk duduk di bangkunya.
"eh?? doshita??" tanya Hime penasaran, karna di tarik seperti itu. "bagaimana dengan Yuto?? Kau pasti semakin dekat dengannya kan?? Apalagi setelah mengalami malam pertamamu" tanya Akira, sahabat Hime. Yang menatapnya dengan tatapan mengintrogasi.
"tidak ada yang terjadi. Aku Hanya UNTUK YAMADA" Kata Hime, setengah berteriak. yang membuat orang yang memperhatikannya dari belakang. Semakin geram.


"kusoooo,, SELALU SAJA YAMADA" geram Yuto yang sudah mengepalkan tangannya, ketika mendengar teriakan Hime itu.


"Baka,, Yuto lebih baik dari Ryosuke. Yang meninggalkanmu Hime. Seharusnya kau lihat Yuto" Ujar Akira mencoba menasehati Hime. Supaya Ia melupakan Ryosuke. Karna Hime sendiri sudah menikah dengan Yuto.
"kau benar Akira-chan. Aku lebih baik dari si Yamada itu" Yuto yang mendengar perkataan Akira Tersenyum bangga.

"TIDAK,, AKU HANYA UNTUK YAMADA RYOSUKE" Hime menatap tajam Akira, supaya Ia mengerti bagaimana penting nya Ryosuke. Yuto yang mendengar itu semakin geram. "yuto, jangan dengarkan perkataan istri mu itu" Ryu tiba~tiba membalikan badannya. Untuk melihat ke arah sahabat nya itu. Yuto hanya tersenyum hambar mendengar perkataan salah satu temannya. "terserah kau saja Hime" ucap Akira pasrah, karna Hime tidak mau mendengarkan nasehatnya.


** SKIP TIME***


Bel pulang berbunyi, menandakan bahwa jam pelajaran telah usai. "Yutoo,, kau pulang saja duluan, aku ada urusan penting" Hime mendekat ke arah Yuto yang sedang membereskan peralatan sekolahnya.

"Hn_ " Yuto berdehem. "dan aku akan mengikuti mu" tambah Yuto dalam hati. Yuto pun segera keluar dari kelas. Dan bersiap menguntit Hime.




.
.
.
.
.
.

Yuto pun segera pergi menuju mobilnya. Karna misi nya menguntit. Ia pun menunggu di mobil sport milik Ryu.

Yah, Ia sengaja bertukar mobil untuk hari ini dengan sahabatnya. Dengan alasan, Hime akan tau kalau Ia menguntit nya. Karna Hime sangat hafal dengan mobil milik Yuto.

Beberapa menit menunggu di depan gerbang. Akhirnya gadis yang Ia tunggu keluar dari gerbang. Hime terlihat langsung naik taksi. Itu membuat Yuto menyalakan mesin mobilnya. Dan mengikuti taksi tersebut.


*****


Tanpa di sadari Taksi itu pun berhenti, sesuai janji Hime dengan Yamada. Terlihat Hime yang langsung turun dari taksi. Dan menghampiri seorang pemuda di dekat taman itu.

Yuto ikut turun dari mobilnya, dan mengikuti Hime di belakang. Sesaat Hime bertemu dengan pemuda itu. Yuto menyempatkan diri untuk sembunyi di balik pohon.

"PERASAAN KU BENAR~BENAR TIDAK ENAK" gumam Yuto , yang sudah siap menajamkan pendengarannya.


"Hime-chan,,," Pemuda itu berteriak memanggil Hime. "ah,, Ryo-kun" Hime segera mendekati sosok itu. Setelah jarak mereka dekat. Ryosuke, mulai membuka pembicaran. "Hime, ada yang ingin ku bicarakan dengan mu" Ryo tersenyum miris, menatap intens milik Hime. "un_ kau mau membicarakan apa Ryo??" tanya Hime, penasaran.

"a_ano, sebenarnya. 1 Minggu lagi, aku akan menikah dengan Shina Makoto"

*DEG*

Perkataan Ryosuke, seperti tajam. Yang menancap pada jantung Hime. Detik itu juga.

"itu_ tidak mungkin" sanggah Hime memotong perkataan Ryo. Ryosuke, menggenggam erat bahu Hime. Sangat erat. Menatap tajam matanya. Yang mulai terlihat tetesan air mata yang melesat di ekor mata milik Hime.

"setelah kau pergi, meninggalkan ku. Oka-san ku memutuskan untuk menjodohkan ku dengan Shina. Aku sangat tidak setuju dengan perjodohan ini. Tapi Oka-san ku memaksa. Yang membuatku menuruti permintaannya Gomenasai. Hontou ni gomen ne~" Ryosuke mendekap Hime dalam pelukannya. Hime masih menangiS, ketika mendengar penjelasan yang keluar dari bibir Ryosuke. Yuto hanya terpaku mendengar pembicaraan mereka. di balik pohon.


"Kau Jahat Ryo.. Kau jahat... Menyuruhku untuk menunggu mu. Dan sekarang kau datang, lalu mengatakan kau akan pergi lagi meninggalkanku. Kau Kejam Ryo.. Seharusnya kau tidak datang. Dan memberikan harapan kosong mu itu padaku Ryo, hiks, hiks, kau jahat" Hime menangis memukul dada bidang milik Ryosuke. SEmentara Ryosuke, mengeratkan pelukannya. Tapi pelukannya itu tak bertahan lama. Ketika
.
.
.
.
.

"Ryo, ikou" Seorang gadis, yang seumur dengan Ryosuke datang menghampiri Ryosuke yang masih memeluk Hime. Yang membuat Ryosuke, melepaskan pelukannya.

"dare???" Tanya Hime yang masih menggenggam tangan Ryo, seaakan penjelasan tadi belum jelas.

"akU calon istri YAMADA RYOSUKE. ATASHI SHINA MAKOTO DESU" BAgaikan petir yang langsung menyambar tubuh Hime. Hime langsung lemas. Melihat Ryo di seret oleh gadis itu. "Gomen ne~ Hime- chan. Daisuki. Aku tetap menganggapmu cinta pertama ku" bisik Ryo, sebelum meninggalkan Hime bersama tunangannya itu.

“benar benar jahat si yamada itu. Berani sekali membuat istriku menangis” Yuto langsung berlari mendekati hime. Dan mendekapnya erat.
“gomen hime,,, aku membiarkan mu menangis “ Hime yang tiba tiba di peluk seperti itu akhirnya mengeratkan pelukannya pada yuto.

“maaf,, yutoo… maaf. Seharusnya aku sadar bahwa kau lebih baik darinya. Arigatou untuk semua kebaikan mu. Maaf aku selalu marah padamu yuto” hime mengeratkan pelukannya. Di barengi dengan isak tangisnya.

“daijobu,, aku akan selalu di samping mu selamanya. Hime.. “ yuto mengeratkan pelukannya, tanpa peduli dengan orang orang yang memperhatikan kegiatan mereka berdua.


My lovely shinigami (yaoi present yamajima)

Title : My lovely shinigami (yaoi present yamajima)
author : Astia Kishimoto
Genre: Yaoi(Boy X Boy) Romance, friend Ship
type :one shoot
Rate: T
Sumarry: Menolong seseorang itu adaalah perilaku baik. Tapi bagaimana jika Yang di tolong adalah malaikat pencabut nyawa mu.
disclamair: Yuto milik Ryosuke
Ryosuke milik Yuto. Ryu milik saya. *di tendang. Ff ini milikku kok.

Cast:Nakajima Yuto
Yamada Ryosuke
Okamoto Keito.
Song Is inspiration: Miss You- SM the ballad

WARNING :
1. yang gk suka Yaoi, harap jangan baca..
2. Yamada jadi Uke, Yuto Jadi Seme nya.
3.Kiss scene
4.Dont flame and bashing Ok!! Kalo udah baca wajib RCL. Kalo gak Komen berarti gak bisa baca XD.

ok dozoooo
……..


*********************************************************


Mengawali hari~hari itu mungkin akan terasa sulit, bagi Seorang Nakajima Yuto. Yuto, laki~laki tampan, pintar, tapi kurang berkecukupan dalam bidang ekonomi, dan juga percintaan.

"apaa??? kau ingin aku putus dengan mu?? ITU TIDAK MUNGKIN KAOURU" pekik Yuto yang masih mencerna perkataan dari pacarnya itu.
"gomenasai yuto. aku tidak bisa"Kaoru melepaskan genggaman erat yuto, dan mulai menjauh dari yuto.
"kusoo, kenapa ini selalu terjadi padaku?"gumam yuto yang masih mengacak~acak rambutnya frustasi. Karna waktu pun sudah malam, akhirnya yuto pun memutuskan untuk segera pulang ke apartement nya. Di jalanan ketika yuto menulusuuri jalan pulang nya. Tiba~tiba Yuto melihat seseorang laki~laki sedang meringkuk kedinginan di jalanan itu. Awal nya Yuto mengira dia adalah wanita, tapi setelah melihat rambut nya. Yuto pun yakin itulaki laki. Karna penasaran Yuto pun mendekati sosok laki~laki itu. "hei, daijobu desuka?? kenapa kau ada di jalanan sepi ini??" tanya Yuto pada sosok laki~laki itu yang terlihat ketakutan.
"kowaii" katanya lirih
"hey, jangan takut. Aku akan melindungi mu. Ikutlah dengan ku ne! di sini tidak aman" titah Yuto, sambil mencoba membantunya berdiri. "siapa nama mu??" tanya yuto sambil mengegam bahunya erat. "Yamada Ryosuke"katanya sedikit berbisik
"ah~Yamada Ryosuke. Aku Nakajima Yuto. Yoroshiku, Ryo-kun" ucap Yuto, sambil melihatkan senyum andalannya. "eh,, ada apa dengan ku?? kenapa jantungku berdebar,debar seperti ini ketika di dekatnya?? Iie, ini tidak boleh terjadi" batin Yuto, mencoba untuk menghilangkan perasaannya. Tanpa di sadari, akhirnya mereka pun sampai di apartement sederhana milik Yuto. "sampai, masuklah. Kau bisa beristirahat di apartementku" Yuto membuka kenop pintu, dan membawa ryosuke masuk. Ryosuke pun duduk di sofa milik Yuto.
"matte yo~ aku akan membawakan coklat panas untukk mu. Yuto pun pergi ke dapur nya, dan membuat secangkir coklat panas.

"ini, minumlah. Ini akan menenagkan perasaan mu" Yuto pun memberikan coklat panas itu, pada Ryosuke. Ryosuke hanya mengangguk, dan mulai menikmati coklat panasnya itu. Yuto pun bergegas ke kamarnya untuk mencari baju yang cocok untuk Ryosuke. "ah~ ini dia. Pasti ini cocok untuknya" Yuto pun mengambil baju yang Ia anggap cocok, dan kembali menghampiri Ryosuke yang masih duduk di sofa. "ini pakailah, bajumu kotor. Ryo~kun" Yuto menyodorkan bajunya pada Ryosuke. Ryosuke pun mengambil baju itu, dan berdiri berhadapan dengan Yuto. Menatap intens seorang Nakajima Yuto dengan tajam. Yang membuat Yuto menelan saliva nya dalam~dalam, karna di tatap seperti itu. "waktu mu untuk hidup hanya 3 hari Nakajima~san. Jika kau ingin melanjutkan hidup mu, kau harus membuat seseorang mencintai mu dengan tulus" bisik Yama, lalu berdiri meninggalkan Yuto, yang masih mematung di tempatnya. Yuto masih bingung dengan apa yang di katakan nya tadi. "3 hari?? atau aku mati..! Tidak ada yang mencintaiku di dunia ini Yamada~san" kata Yuto pelan, tanpa menyadari si empunya nama telah keluar dari kamar mandinya. "kau memanggilku Yuto??" tanya Yama datar. "Iie, apa yang tadi kau katakan benar?" tanya Yuto mencoba memastikan. Yama hanya mengangguk, dan merebahkan tubuhnya di ranjang milik Yuto. "waktu mu, 3 hari di mulai dari besok. Arigatou, telah menolongku. dan Oyasumi Yuto" Kata Yama datar, dan mulai memejamkan matanya. "apa~apaan orang ini?? berani nya mengaturku. Tapi entah kenapa aku pernah melihatmu" Tanpa sadar Yuto pun mendekati ranjang itu. Meneliti laki~laki yang tidur di ranjangnya dengn tampang inoocent. Betapa kaget nya Yuto saat melihat tangan, bahu, dan kaki Ryosuke penuh dengan luka. "eh,, apa dia sering berkelahi?? parah sekali lukanya" Yuto pun segra membawa kotak p3k dan mulai mengobati luka Ryosuke. "sugee, ketika tidur dia tidak merasakan sentuhan menyakitkan ini. Orang ini benar~benar tidak peka" setelah mengobati luka Ryosuke, Yuto pun merebahkan dirinya di sofa.
"hari ini melelahkan sekali"Yuto pun mulai menutup matanya
.
.
.
.
.
.
.
Cahaya matahari mulai memasuki celah~celah jendela kamar Yuto. Yuto pun mulai mengerjapkan matanya. Ia pun segera bangkit dari sofa. Seketika pandangannya fokus pada 1 orang. Yamada Ryosuke.
"kau sudah bangun Nakajima~san??" Yuto hanya mengangguk mendengar pertanyaan yang di lontarkan Ryosuke. "arigatou~ kau telah menyembuhkan luka ku" ucap Ryosukememalingkan wajahnya. "apa kau sering berkelahi?" tanya Yuto yang mulai menatap intens mata Ryosuke. "Aku adalah Shinigami Yuto, terkadang aku juga harus berkelahi"Yuto masih bingung dengan perkataan Ryosuke.


"maksudmu??" tanya Yuto yang masih terlihat kebingungan.
"huft,, aku yang akan mencabut nyawa mu nanti nakajima-san. Jika kau tidak menyelesaikan tugas mu dalam waktu 3 hari. Maka kau mati!!" Ryosuke pun membalas tatap tajam dari Yuto. "baiklah, terserah jika kau mencabut nyawaku, karna di dunia ini tidak ada yang mencintaiku"Yuto pun berdiri dan meninggalkan yamada yang masih terdiam membeku.


****

sEtelah rapi, yuto kembali menghampiri yamada. "Ryosuke, aku harus segera pergi ke kampus. Ada tugas yang harus ku selesai kan. Kalau kau ingin makan, ambil saja di kulkas. Jya ne~~" Yuto pun segera meninggalkan Ryosuke. "Yang lebih penting itu nyawa mu Yuto. 2 hari lagi, kau MATI" ucap Ryosuke setengah berbisik, melihat punggung Yuto yang mulai menjauh.

!.
.
.
."Apa perkatan Rysouke itu benar yah?? Aku harus mencari orang yang mencintai ku tulus. Tidak mungkin ada yang mencintaiku dengan tulus. Semua hanya melihat dari kekayaan. Tidak ada yang namanya ketulusan untukku"Ucap Yuto lirih, yang masih menelusuri jalan ke kampusnya.

"Yuto~kunnnnnnnn" teriak seseorang dengan kencang memanggil Yuto.
"nani??? kenapa kau berteriak sih Keito??" bentak Yuto yang mulai risih dengan salah satu temannya itu. "kau putus dengan pacar mu yah??"Yuto mengehentikan langkahnya dan menatap tajam Keito. "yah, aku putus dengannya" ucap yuto lemah. "tenang saja, kau pasti dapat yang baru lagi" Keito menepuk bahu sahabatnya itu. Yuto pun hanya tersenyum sambil berbisik. "masaka, waktu ku 3 hari Keito" Yuto pun pergi meninggalkan Keito yang masih membatu.

"maksudnya?? Apa Yuto akan mati??" seperti itu lah batin Keito sekarang


Hari sudah sore, setelah mengerjakan tugas kuliahnya. Yuto pun bergegas pulang.


*Yuto Apartement*

"Tok~Tok~" Yuto mengetuk pintu apartement nya itu. Selang beberapa menit, terlihat Ryosuke membuka pintu. "tadaima" Yuto pun mencoba memasuki rumah nya ketika Ryosuke, membuka pintu. "okaeri" Ryosuke pun menyabut kedatangan Yuto. Tapi belum mengizinkan Yuto masuk ke apartementnya itu. "nani??" tanya Yuto kaget, ketika merasakan genggaman Ryosuke. Seketika itu pula, debaran jantung yuto semakin berpacu keras. Ketika Ryosuke menarik tangan Yuto, untuk menatap intens nya. Mata mereka pun beradu. Detik itu juga jantung Yuto serasa berhenti. Entah mengapa hari ini Ryosuke terlihat cantik di matanya. Padahal dia itu laki~laki. "na_ nani??" tanya Yuto gugup. Ryosuke pun memajukan wajahnya untuk melihat Yuto. dan berbisik"bagaimana?? kau sudah menemukannya??" tanya Ryosukeyang masih berdiri di samping Yuto.

"Kusooo, ada apa denganku?? Mungkinkah aku menyukainya" Batin Yuto yang masih mencari jawabannya. Yuto pun hanya bisa menggeleng pelan. Ryosuke pun mulai menjauhkan tubuhnya dari Yuto. "besok waktu mu hanya 2 hari lagi Yuto" Ryosuke pun membalikan tubuhnya. Seketika itu tangannya di genggam erat oleh Yuto. Tanpa Yuto sadari, Yuto pun menarik Yamada ke pelukannya. "Yuto, doshita??" Ryosuke berontak ketika berada dalam pelukan hangat Yuto.
"Kau tau kan Ryo? Tak ada yang bisa ku lakukan. Tak ada yang namanya ketulusan untukku" Yuto pun semakin mengencangkan pelukannya. "Yuto~kun, doshita?? Di dunia ini, pasti ada yang mencintaimu Yuto. Shinjiteru ne~" Yama mencoba membujuk Yuto, agar Yuto mempercayai adanya ketulusan. "heh, Tak ada Ryo, tak akan ada itu" Seketika itu pula, tubuh Yuto ambruk di eplukan Ryosuke. "Aku mencintaimu Yuto, walau pun itu tidak mungkin"Bisik Yamada, sebelum membopong tubuh Yuto yang pingsan, ke tempat tidur. Kali ini Ryosuke lah yang harus tidur di sofa. Kegelapan malam, kini sudah di gantikan oleh cahaya matahari yang menerobos masuk. Dengan malasnya Yuto enggan membuka mata nya. "Kau sudah bangun Yuto??"Tanya Ryosuke yang mulai menghampiri yuto. "ya"jawab yuto singkat.
"waktu mu 1 hari lagi Yuto. Jika besok kau tidak menemukannya. Maka kau terpaksa Mati" Yama mendekatkan wajah untuk menatap Yuto.

*DEG*DEG*

"kusoo, perasaan ini mucul lagi. Sial" umpat yuto dala m hati. "tak apa, aku rela mati jika bersama mu Yamada Ryosuke"Entah siapa yang mengucapkan itu, tapi kata~kata itu terlontar dari mulut Yuto sendiri.
"eh?? knapa aku bilang gitu?? baka"batin Yuto mengumpat kebodohannya sendiri.
"nani??" Yamada masih mencerna kata~kata Yuto. Yuto segera mendorong tubuh Yamada, dan segera bersiap untuk pergi ke kampus lagi.

.
.
.
.
.
.
.

"Jya ne~Ryosuke"Yuto segera pergi meninggalkan Ryosuke, dan meninggalkan apartement nya. "ah~~yuto baka... itu sama saja kau mengungkapkan perasaan padanya. dasar bodoh"umpat yuto mencaci dirinya sendiri. Kini Yuto sudah sampai di kampus tercintanya. "woy,,, yuttooooo" Sebuah teriakan dari Keito, membuat yuto mengalihkan pandangannya. "nani??" Keito segera mensejajarkan dirinya dengan Yuto. "Apa kau sduah menemukan orang yang mencintaimu? Keito menepuk bahu sahabatnya itu. Yuto hanya menggeleng. "Bolehkan aku bertanya padamu Keito??" tanya Yuto yang mulai menampkan wajah serius nya." tanya apaa??"

"a_ano, apa aku salah jika nanti aku seperti mu???" tanya Yuto ragu.
"maksudmu?? seperti aku dengan Ryuu??" Yuto hanya mengangguk. "baguslah, tak apa Yuto. Itu hak mu bisa mencintai seseorang" Kata~kata Keito membuat Yuto percaya akan perasaannya itu. "arigatou Keito-kun"

.
.
.
.
.
.Sinar matahari sudah di ganti menjadi gelapnya malam. Karna banyak sekali tugas yang harus Yuto selesaikan. Yuto baru bisa pulang jam 9 malam.

*Yuto Apartement*

"Ryosuke~kun??" teriak Yuto sambil mengetuk pintu. Tak berapa lama, Pintu pun terbuka.
"ryosuke,, daisuki" Yutolangsung memeluk tubuh Ryosuke dengan erat. "bisakah, aku mati bersama mumalam ini Ryo, aku lelah. Hidup ku tidak pernah beruntung. yah, 1 ketulusan yang aku dapatkan hanya dari Keito. Tapi aku ingin mengakhiri semua nya sekarng Ryo. Zutto, zuttoo Daisuki Yamada Ryosuke. Aku ingin mati bersama mu malam ini" Yuto semakin mengencangkan pelukan pada Ryosuke. "benarkah kau ingin mati bersamaku??" Ryosuke, mulai membalas pelukan Yuto. Yuto hanya menganguk. "tidak mengucapkan salam perpisahan untuk keito?" Yuto mulai melepaskan pelukannya pada Ryosuke. "ah, kau benar. sebelum mati, aku ingin menelfon Keito" Yuto segera mengeluarkan Keitai putihnya, dan segera menelfon Keito.

"moshi~moshi"

"Keitoooooo, Malam ini aku akan mati di bunuh oleh Shinigami tercintaku"

"eh,, Yuto?? maksudmu kau akan mati??"

"that's right. Arigatou kau mau menjadi sahabatku yang terbaik. Kau mengakari ku berbagai hal. Arigatou Keito. Sayonara"
Yuto pun mulai menutup Keitai putihnya. Dan kembali menatap Ryosuke


"Apa benar Yuto mati malam ini. Itu pasti hanya lelucon" itu lah yang di pikirkan Keito.

"aku sudah mengucapkan salam perpisahan. Cabut lah nyawaku" Dalam sekejap Yuto langsung membungkam bibir Ryosuke, dengan bibir nya. Melumatnya untuk merasakan manisnya bibir Ryosuke. Ryosuke, hanya bisa speechless dengan apa yang Yuto lakukan. Setelah cukup lama bibir mereka bertautan. Yuto pun,  melepaskan pungutan bibirnya.
"bunuh aku sekarang Ryosuke" Yuto menyunggingkan senyuman khasnya.
"baiklah, kau akan berbahagia denganku Yuto. Daisuki mo Nakajima Yuto" Ryosuke mengecup singkat bibir Yuto dan mulai mencabut nyawa nya perlahan. Yuto mulai menutup matanya, ketika Roh nya mulai keluar. Akhirnya Yuto pun mati, dengan senyumannya.


.
..
.
.

"lihat, itu kau Yuto" Yamada menunjukan tubuh, tak bernyawa itu. "yah, aku tau. Berarti, aku sudah mati kan???" tanya Yuto dengan semangat.
"tentu, ikou. Kita pergi ke tempat seharusnya" Ryosuke menggenggam erat tangan Yuto. Dan mulai pergi ke dunia yang lebih kekal.



OWARI~~


RCL







Selasa, 15 Mei 2012

waht is jump

(♥_♥) [*´ω`人´ω`*] 사랑해요 (˘⌣˘)ε˘`) ( ´ )з ε( ` ) (^○^)/안녕하세요 ♥(>̯┌┐

ini semua pendapatku... yang ada di pikiran ku langsung di tulis aja
  1. What is Jump..
    Hey!Say!Jump menurut ku adalah BoyBand terkeren yang buat saya jdi makin gila Fangirl.. Pertama suka Jump tuh 1. gara gara liat di Majalah SJ. dan akhirnya saya cari tau ttng Jump. dan itu Keren. Jadi lah punya 2 fandom. Hey!Say!Jump tuh BB yang menarik krna lagunya bikin semangat. Setiap lagu Jump itu positif semua. Jump itu membernya muda muda. Bisa di jangkau lah. Siapa tau Jodoh *plakk Jump itu inspirasi saya. setiap ngegammabar manga pasti Jump terus yang muncul. mengalihakan perhatian saya dari Naruto~~ Jump itu menurutku sih persahabatan'a yg keren. sama kaya SJ. itu yang buat aku suka Jump. apalagi kalo liat YamaJima+Chiitaro Mereka so sweet. Demo, Jump sekarang gk kumplit gara~gara 1 konflik yang penyebabnya Suami ku Ryuu. Padahal aku ingin Jump utuh. 10 JUMP always.... forever 10 Jump. Soon back Ryuu. Jump itu suaranya bagus~bagus semua. dan jelas multi talent. Itu yang buat aku suka Jump.




2.Choose only one member and discribe him!!
(♥_♥) [*´ω`人´ω`*] 사랑해요 (˘⌣˘)ε˘`) ( ´ )з ε( ` ) (^○^)/안녕하세요 ♥(>̯┌┐

Of course I choose Morimoto Ryutaro. He is only my Biased. Ryutaro itu Menurutku sih biasa aja, ganteng juga gak. Tapi ntah kenapa aku jadi tergila~gila sama Ryu. Pertama kali liat Jump itu, aku langsung nunjuk Ryu. Gara~gara Ryu itu mirip Taemin. Tapi karna itu aku jadi suka banget ama Ryu sampe sekarang. Ryutaro itu suka hamster, strawberry, nonton dvd, dan orangnya moody'an. Ryutaro itu nggak bisa main gitar. Jari~jari nya terlalu pendek. Tapi aku tetep suka dia. Everything I can Do for him. Setiap ada project Back to Ryu, aku pasti selalu ikut. Sampe di marahin Sensei ku. Dan thanks untuk Ryu karna itu. Ryutaro is my drug. Aku tuh setiap 2/4 Jam sekali wajib liat muka nya Ryu. Ryu tuh selalu bikin aku senyum. Waktu UN aja, saking pusingnya liat soal fisika. Pas liat Ryu langsug tau isi nya.Ryutaro itu sayang banget ama Shintaro. Ryu itu orang nya selalu sensitive gampang ngambek dan egois. (aku juga gitu kok *toss ama Ryu). Ryutaro itu, wajah sama rambut nya bisa di jadiin contoh manga (menurutku).Ryutaro itu suara'a bisa nenangin. Walaupun dia jarang kebagian nyanyi. Tapi Suara dia waktu nyanyi itu DAEBAK banget.

3.Good thing about Jump and Bad thing..

Hal baik tentang Jump itu udah jelas banget Persahabatan nya dan itu selalu ada sampai kapan pun.


Bad thing about Jump.
1. Pembagian suara gak menyeluruh. Ryu, Inoo, Keito. Mereka bertiga jarang kebagian part nyanyi. Padahal suara mereka super duper bagus.

2. Waktu Nagoya Concert 2011. Aku kecewa nonton concert ini. Sampai akhir, semua member gak nyebutin Nama Ryu. padahal Ryu kan masih angota Jump.


  1. Give the advice or your dream for the future HSJ
    saran: tentu HSJ, harus selalu 10. 10 Jump is ever and never change. for ever 10 Jump.
    Dan Jump untuk pembagian suara bisa lebih adil, Gak cuma Yama yang bisa jadi center. Semua member pun harus jadi center

    my dream for Jump.
    Jump semakin terkenal di seluruh dunia, Jump bisa dateng ke Ina untk konser, dan aku bisa nonton. Jump bisa dateng ke rumah ku. Dan Ryu ngelamar ngajak aku nikah.mgayalmya kejauhan ni)

5. Choose only one song which the best and the reason why you choose that song.

My fav song is DASH... Lagu Dash itu selalu bikin semangat. Waktu denger lagu Dash pas lagi galau, pasti langsung semangat lagi. Genre lagunya yang buat aku suka. Sama kaya anime. Lagu Dash itu suka bikin jingkrak jingkrak. dan lagu Dash itu Lagu Jump yang pertama kali aku denger. Dan buat aku jadi JUMPERS.


I LOVE JUMP. I WANT 10 JUMP EVER.

for show I like Jump. Lets see my created.














Jumat, 04 Mei 2012

Author: Astia KIshimoto
Title; dont over protect with me (be my side, daiki ffb'day)
genre: romance, friendship
rating:general
disclameir: semua cast yang ada di sini miliki orang tuanya masing masing. saya cuman pinjam.
 kecuali ryuu milik saya..
wkwkkwkwk *di hajar fansu #peace saya cinta damai kok. ini hasil imajinasi saya aja kok.
summary: Seorang Arioka Daiki yang terlalu over protectif terhadap pacarnya, yang membuat pacarnya lelah.
garra gara kelakuannya itu.
bagaimana kelanjutannya????????/ simak lah di ff abal-abal saya,,

MAAF TELAT PUBLISH DILLA NEE,,

typo : masih jelek. makum kan ini ff abal abal yang masih butuh pembelajaran. XD
cast : - Daiki arioka
    - haruhi akira
    -yabu kota
    -keigo hagiya
dan semua member hsjump yang saya cintai.. wkwkwk

DONT LIKE DONT READ


maaf telat publish,, soalnya kan april adalah bulan tersibuk pelajar kaya saya.. *kaya yang suka belajar aja*
Doain yah minna.. mudah mudah ntar nem aku tinggi,,,

yesungdah,,, dozooooooooooooooo




*PRANNNGGGGGGGG*
 terdengar suara bising itu dengan keras, sampai ke seluurh dorm ruangan itu.
"Apa kau bisa mengerti perasaan ku hah??????, bisakah kau mengerti semua itu?"
KIni suara teriakan itu lah yang menggegema di ruangan itu.
"Apa kau bisa juga mengerti perasaan ku Dai-chan?? , Aku juga harus menyelesaikan semua
urusan ku " Suara isakan dari gadis itu mulai terdengar. Suara yang terdengar lemah tapi juga melawan perkataan
dari laki-laki itu, Siapa lagi selain Dai-chan. Kekasihnya
"Aku tidak mengerti mu Akira-chan????? Aku sudah selalu mengalah untuk mu. Apa lagi
yang tidak aku mengerti dari mu, hah??????" Daikii mulai meninggikan beberapa oktaf suaranya

"Aku lelah dengan mu" Perempuan yang bertengkar dengan Daiki mulai meninggalkan Daiki perlahan.
Dia menjauh, bahkan menghilang dari hadapannya.
"Akira-chan........ Matte yo" Daiki mulai berteriak memanggilnya, tapi sayangnya Akira tidak
menggubris teriakannya itu.

**********

"Kenapa dengannya????? Nande??? Apa salah ku" Daiki terus bermonolog pada dirinya sendiri di dorm. Seperti
orang gila.
Lalu seseorang mendekat padanya, dan duduk di sampingnya.
"Doshita, Dai-chan??? Kau bertengkar lagi dengan Akira-chan?" Kata -kata yang terdengar bijak itu keluar dari mulutnya.
 Tidak lain adalah
Yabu KOta. Sesorang yang sudah Daiki anggap sebagai kakaknya.
Daiki hanya menggangguk atas pertanyaan Yabu.
"Bicarakan baik-baik lah dengannya Daiki. Jangan bertengkar terus. Temuilah Akira besok.
Apalagi Besok kan hari ulangtahun mu, kau harus merayakannya dengan Akira" Yabu menyemangati Daiki dengan penuh semangat.
Daiki hanya bisa mengangguk lemas. Dan izin pulang dri latihan J-Strom.


***********

Air mata itu mengalir dari pipi nya.
"Hontou ni gomenasai Dai-chan. Aku tidak bisa terus berada di samping mu. Kau selalu saja
melarangku kemana-mana. Kau tau aku sedih, kau jadi seperti ini sejak aku dekat dengan  Hagiya.
Hontou ni gomenasai" gadis itu terus bermonolog sambil menangis..


#FLASH BACK#

"Hagi, bisakah kau menolongku mengerjakan soal ini? Aku tidak mengerti" Akira melirik temannya
un tuk membantunya mengerjakan soal yang di anggapnya susah.
"baiklah, yang mana yang susah?" Hagi pun langsung menggubrisnya dan mulai membantubya mengerjakan soalnya.

*******

"wuahhhhhhhh,,,, akhirnya selesai juga tugas ku. Hontou ni arigatou Hagi-chan"

"un_douita. Ayo kita lanjutkan baca komik nya" Hagi lalu mengambil komik yang ada i sampingnya.
Akira pun membaca komik itu bersama Hagi. Sampai Ia terlelap tidur di bahu Hagi.

******

"anoo,, suimasen, apa kau lihat Akira-chan, Tokine?????" Daiki mencari-cari Akira kemana mana.
"ah,, tadi aku lihat Akira bersama Hagi di belakang auditorium" gadis yang bernama tokine
itu mwnjawab pertanyaan Daiki.
"ah. baiklah. Arigatou,, aku akan menyusulnya" Daiki pun segera meninggalkan Tokine dan berjalan ke arah auditorium.
Langkahnya terhenti di dekat Akira ketika............

"Akira-chan, boku ga Daisuki" Laki-laki itu mulai mendekatkan wajahnya ke arah akira, yang sedang tertidur di bahunya.
"hey..... Apa yang kau lakukan hah??????" suara Daiki meninggi dan segera mendekat ke arah laki-laki yang di dekat akira
itu, yang hampir akan menciumnya.
 Yah, dia Hagiya, langsung menoleh ke arah suara daiki.
"Dai-kun,, doshita?????" wajah polosnya itu melihat ke arah Daiki.
"ishhhhhhh,, kau ini.. Jika kau bukan JUnior ku. Kau pasti sudah ku bunuh. karna mendekati Akira" Tanpa daiki melihat
ke arah Akira
yang sedang tertidur. Daiki pun langsung menggendong Akira mejauh dari Hagiya.


*******


Akira membuka matanya, dan melihat ke seliling. Di temukannya Daiki sedag berada di dekatnya.

"eh???? Dai-kun,,, kenapa aku ada di sini????????/" Tanya Akira kaget melihat Daiki sudah berada di sampingnya.
"berjanji lah, kau akan selalu di sampingku. dan menjauh dari Hagiya" Kata kata Daiki itu membuat Akira kaget.
"doshitaaaaa???????"
"iie... demo,, kau harus berjanji"Daiki menatap intens mata akira dengan serius.
" ne,, yaksoku"

#FLASHBACK END#

Sejak saat itu Daiki menjadi sangat over protectif padaku, dia tidak bisa mempercayaiku. Aku tidak suka itu.


***** DAIKI B'DAY 15 APRIL  *********

"OTANJOBI OMEDETOU DAIKI" dorm hey!say!jump kini ramai oleh teriakan semua membernya.
"arigatou minna" daiki membungkukkan badannya.
"demoo,,, kenapa kau tidak terlihat senang dai-chan??" tanya Ryuu dengan penasaran.
"nandemo nai"

"temuilah akira sekarang dai-kun" tiba tiba yabu melontarkan kata-kata itu lagi.
Daiki pun langsung tersenyum, dan meninggalkan teman temannya yang masih sibuk makan kue ultah nya Dai.


************

TOOkk..tkkk

Daiki mengetuk pintu itu dengan terburu buru.

"matte" seorang wanita paruh baya itu membuka pintu.
"eh? daiki,, ada apa??"

"Kaa-chan,, apa akira ada di rumah??" tanya daiki engan penuh kekhawatiran.
"iie, akira sedang menggambar di belakang rumah, coba saja kau ke sana"
"baiklah, arigatou kaa-chan" Daiki membungkukan badannya dan segera pergi meninggalkan rumah akira.

*********

*Daiki POv*

ku langkahkan kaki mendekatinya, yang sedang tertidur pulas di bawah pohon, sembari memegang sebuah kertas. Aku pun
 semakin
mendekat ke arahnya dan ..

.
.
.
.
.
.


"wuahhhhhhhh,,, sugeeeeeeeeeeee.. Apa kah ini aku??????/ bagus sekali" Aku terkaget ketika melihat kertas di tangannya
itu adalah
wajahku. Aku pun mulai mengacak-ngacak rambutnya lembut supaya dia terbangun. Akhirnya dia pun membukan matanya.
"eh? Dai-chan kenapa kau ada di sini?" tanya akiira kaget.
"gambar itu untuk ku????" tanya ku dengan lembut,
"ah,, kau sudah melihatnya yah??????" tanya yang terlihat ke cewa. Aku hanya mengganggukan saja pertanyaannya itu.
"otanjobi omedetou" tiba tiba saja akira memeluku dan mengucapkan kata kata yang ak tunggu sedari tadi.
"kau ingat ?????"

" tentu saja, kau kan pacarku Dai-chan. hontou ni gomenasai, kemarin aku marah padamu. aku hanya tidak suka kau terlalu
mengekang ku. bisakah kau hilangkan sifat itu????"

"baiklah, aku haya tidak ingin kau di rebut oranglain. dan ingin kau ada selalu di sisiku. yakso????"

"ne,, yaksoo.. bagaimana hasil karya ku ini???? bagus kan???????" tanya nya padaku.

" tentu saja,, aku sangat suka. arigatou"

Selasa, 01 Mei 2012

ff watch super show 4 super junior fanfic


Author : tentu saja saya… Astia kKishimoto
Title : ff watch super show 4 super junior fanfic
Genre : comedy maybe.. friendship
Rate : M.. bercanda deng.. K kok..
Cast : tentu semua member super junior
            Minhyun  - sebenernya saya wkwkwk
            Sora

Sumarry : keinginan saya nonton sushow 4 ina

Disclameir : member sujuitu milik semua elf dan ortu nya,, kecuali kyu milik saya… wkwkwk.. di tabok.. ff ini guna menghilangkan galau saya yg kaga bias nonton sushow 4 ina super junior…
Nangis guling.. guling



Semua orang terlihat berkerumun, memenuhi seluruh pelosok Seoul Arena Concert. Terlihat seorang yeoja, tengah menerobos masuk untuk memasuki tempat itu.
"Permisi, aku mau lewat" Yeoja itu mencoba menerobos masuk.
"Minhyun~ah, kita tidak mungkin bisa menerobos ELF yang ada di sini.
"Sora, kita harus tetap menonton Super Show ini" Yeoja yang di panggil Minhyun itu, membentak Sora. Yang mencoba mengahalaanginya.
"hajiman... tempat ini"
Kata-katanya itu terputus ketika....

"chakkaman, aku punya ide Sora~ah, Kajja" Minhyun pun menarik tangan Sora yang masih terlihat bingung. Sora hanya mampu mengikuti langkah sahabatnya itu.
"Kenapa kau membawaku ke sini?? Apa yang akan kau lakukan,eoh??" Tanya Sora, yang masih bingung.
"kemarilah, aku bisikan sesuatu padamu" Minhyuk mulai berbisik pada Sora.

"MWO??? michoseo. Itu ide gila yang pernah ku dengar" Teriak Sora dengan kaget.
"ish,, pabbo.. Pelankan suara mu" Minhyun mencubit tangan Sora, supaya dia diam.
"appo" rintihnya dan mulai berhasil membuat Sora diam. Minhyun hanya tersenyum EVIL. Dan mulai melakukan idenya. Minhyun mulai mendekati benda berwarna merah itu, dan menkan tombolnya.

*TET*TTEEET*

"Sora~ Kajja. Stage pasti sepi, mendegar bel itu. Hahahaha" Tawa Minhyun, yang mulai berlari bersama Sora. Alhasil sesuai dugaan Stage sepi. Dan Minhyun bisa mendapatkan posisi terdepan, akibat ide gilanya itu.
*Super Junior Back Stage*
"loh,, waeyo?? apa ada kebakaran??" Tanya Wookie kaget mendengar suara alarm itu.
"ahni, mungkin itu perasaan mu saja wookie" Yesung mulai menenagkan Wookie yang mulai cemas.
"tapi, Hyung. Kenapa back stage tiba-tiba sepi yah??" tanya Siwon yang mulai aneh dengn bel alrm itu.
"jangan-jangan, benarterjadi kebakaran. Ayo kita keluar. Palli" teriak Teuki yang mulai menyruuh semua member keluar

Akhirnya semua member Super Junior pun keluar dari Back stage, menuju koridor.

*Security*

"waeyo? apa yang terjadi di sini?? kenapa bel kebakaran berbunyi??" Tanya Soman, salah satu security pada temannya Kang Hodo.
"ne~ mungkin terjadi kesalahan. Spertinya ELF pun sudah panik. Aku akan mengklarifikasi semuanya pada ELF, dan kau tenangkan semua member Super Junior. Arraseo??" Sooman hanya mengangguk dan pergi menyelesaikan tugasnya. Begitupun dengan Kang Hodo. Kang Hodo pun mulai pergi ke arah elf, untuk menenagkan semua elf yang ada di sana, dan menyuruh semua elf, masuk kembali ke stage konser.
Lee soman pun mencari semua member super junior untuk menenangkan mereka.

"Ah,, itu soman ajjushi, " teriak Sungmin sambil tersenggal senggal.
"Soman ajuushi, apa yang terjadi di sini??" Tanya sang leader.
"Mianhae, seperti nya ada kesalahan teknis. Akibatnya bel kebakaran berbunyi. Maka dari itu, segera kembali ke back stage, gwaenchanam semua elf sudah aada di arena konser" kaata sooman menjelaskan semua kesalahan ini.
"Ah,, ne arraseo. Ajushi" semua member sj pun segera kembali ke dorm, dan mempersiapkan koonser yang akan. Berlangsung 30 menit lagi.



*after 30 minute*


"Kita berhasil berdiri paling depan kan, sora??" Tanya Minhyun tertawa bangga.
"Ne, akibat ide gila mu itu. Dan sekarang stage sudah penuh" sora hanya mendengus kecil mendengar perkataan teman nya itu.

*teng, teng*

"Huah,, koonser nya sudah mulai, gue kaga sabar pengen liat oppadeul nih" seru Minhyun pada sora yang masih terlihat speechless liat Teuki.


*langsung ke tengah konser pas nyanyi No other.

"Ah,,, oppa... Kyuuppaa"teriak Minhyun ketika kyuhyun berjalan ke arahnya.. Dan oh,, ide gila nya muncul lagi.

"Ah,, aku ingat," sorak ku dalam hati. Aku pun segera menggigit ujung ujung jariku ketika Kyuhyun, semakin mendekat.

Kyuhyun semakin mendekat, ke arah Minhyun... oh,, itu membuat Minhyun semakin memperlihatkan bahwa dia menggigit ujung~ujung jarinya. Kyuhyun semakin mendekat, dan melihat ke arah Minhyun.
Kyuhyun, membelalakan matanya kaget.


"NEO GATEUN SARANG TO EOPSEO JURIWEREL DUREOBWADO GEUJEO GEOROEHDEONGEOL EODIESO CHANI.

" suara nyanyian masih terdengar, beda dengan Kyuhyun yang masih memandangi Minhyun. Kyuhyun semakin mendekat, dekat sekali ke arah Minhyun.

Minhyun masih dengan aksi nya, mengigit jari. sementara SparKyu yang lain teriak histeris, Sora pun begitu.
"Hey,, itu tidak baik. Lepas kan gigit'an jari mu itu" Kyuhyun melepaskan gigita'an kuku Minhyun, dan menggenggam tangannya. Minhyun hanya menggangguk, dan di balas oleh senyuman Kyuhyun. Ketika Kyu Mulai melepaskan genggaman tangannya. Minhyun menarik tangan Kyu.

"oppa,, chakkaman!!" teriak Minhyun sambil menggenggam erat tangan Kyu

“ne???” kyuhyun membalikan wajahnya kea rah Minhyn,, oh,, ide gila nya muncul lagi yang membuat semua sparkyuteriak histeris….


CUP…


Minhyun mencium pipi Kyuhyun singkat dan tersenyum memandangnya,,, Kyuhyun hanya speechless di tempat.

“gomawo oppa,, kau selalu membuat ku tersenyum,, aku tidak salah menyukaimu.. saranghae” Minhyun berteriak membuat sparkyu semakin histeris.

“nado,,, aku mencintai semua elf” ucap kyu seraya prig meninggalkan area sparkyu dan melanjutnya nyanyiian nya bersama semua member super junior.


TAMAT…